Penilaianmandiri teks diskusi (daftar cek oleh siswa) Selalu Kadang Jarang/ Tidak Pernah Bukti atau contoh yang digunakan Tujuan Teks Apakah teks saya meyakinkan? Apakah saya mencoba memengaruhi pembaca? Apakah teks yang saya buat menarik untuk dibaca? Apakah saya menggunakan gagasan dan argumen berbeda? Apakah argumen saya memiliki bukti dan alasan yang mendukung?
Jawabannyaadalah d. penilaian kinerja. Seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan pendapat ketika dilakukan diskusi kelompok. guru tersebut membuat lembar daftar cek (checklist) dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya. jenis penilaian otentik - holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu : penilaian kinerja.
1 Daftar cek (Check-list) Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baiktidak baik).Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, seorang guru ingin mengetahui kemampuan siswa dalam mengatur dan mengelola perbedaan pendapat ketika dilakukan diskusi kelompok. guru tersebut membuat lembar daftar cek (check list) dalam bentuk skala yang harus diisikan oleh siswa untuk menilai teman kelompoknya. jenis penilaian otentik-holistik yang dapat dipilih oleh guru tersebut yaitu penilaian kinerja.
Penilaianmandiri teks diskusi daftar cek oleh siswa - 49101718 riyahnar7 riyahnar7 6 menit yang lalu Penilaian mandiri teks diskusi daftar cek oleh siswa riyahnar7 menunggu jawabanmu. Bantu jawab dan dapatkan poin.
Penilaianmandiri teks diskusi (daftar cek oleh siswa) hal 145-146 - 50461962 Penilaian mandiri teks diskusi (daftar cek oleh siswa) hal 145-146 itu maksudnya di gimnain ya kk?di ceklis² atau di ksih kalimat di kotak nya? tlng bantu jwb y kk soalnya ini mau di kumpul hari ini makasih TiML88471 menunggu jawabanmu. Bantu jawab dan dapatkan poin.
. Bahasa Indonesia 145 Selain bentuk laporan seperti dalam Bab 2, sertakan jawaban dari pertanyaan berikut. 1. Apa hal yang paling kamu sukai dari buku tersebut? Mengapa? 2. Manfaat apa yang penting untuk dibaca? 3. Adakah kalimat atau ungkapan dari yang kamu baca yang mengesankan buatmu? Apa itu? 4. Tulis rekomendasi kepada temanmu Jika kamu ingin mendapatkan informasi tentang…………. Bacalah buku ini. Penilaian mandiri teks diskusi daftar cek oleh siswa Selalu Kadang Jarang/ Tidak Pernah Bukti atau contoh yang digunakan Tujuan Teks Apakah teks saya meyakinkan? Apakah saya mencoba memengaruhi pembaca? Apakah teks yang saya buat menarik untuk dibaca? Apakah saya menggunakan gagasan dan argumen berbeda? Apakah argumen saya memiliki bukti dan alasan yang mendukung? Apakah argumen saya dan bukti pendukung terpaut? Struktur Teks Apakah teks saya memiliki bagian pendahuluan? Apakah teks saya memiliki bagian simpulan? Apakah saya menggunakan paragraf untuk gagasan dan argumen berbeda? Apakah saya menghubungkan kalimat dan paragraf sehingga memiliki makna yang jelas? 146 Kelas IX SMP/MTs Apakah saya menggunakan ragam kata untuk menghubungkan gagasan dan paragraf? Apakah teks saya bermakna? Ciri Kebahasaan dan Penggunaan Kosakata Apakah saya menggunakan banyak kata menarik? Apakah saya menggunakan kata emotif? Apakah saya menggunakan kata-kata persuasif? Apakah saya menggunakan kata-kata yang menunjukkan suatu sudut pandang? Struktur Gramatika dan Penggunaan Pungtuasi Apakah saya menggunakan huruf kapital setiap awal kalimat? Apakah saya mengakhiri setiap kalimat dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru? Apakah kata ganti saya sudah tepat? Apakah saya menggunakan koma, titik, dan tanda baca lainnya dengan tepat? Apakah kalimat saya bermakna? Apakah saya menggunakan tipe kalimat berbeda? Ejaan Apakah penulisan kata saya sudah tepat? Apakah saya ingat kaidah ejaan? © 2010 Blake Education Persuasive text work sheets Primary ISBN 978-1-921852-00-8 • Menyusun teks cerita inspiratif • Menyajikan teks cerita inspiratif secara lisan • Menganalisis struktur retorika model teks cerita inspiratif • Menganalisis ciri kebahasaan model teks cerita inspiratif • Menyajikan hasil analisis model teks cerita inspiratif Mengetahui dan memahami teks narasi • struktur retorika teks narasi • ciri kebahasaan teks narasi Bab VI Menyusun Cerita Inspiratif Tujuan Pembelajaran 148 Kelas IX SMP/MTs Bercerita dan mendengarkan cerita adalah kegiatan yang hampir disukai semua orang. Di banyak kesempatan, di mana saja, siapa saja jika sudah berkumpul pasti ada cerita yang disampaikan. Sekarang bercerita sudah menembus batas ruang dan waktu. Bercerita dapat dilakukan di media sosial di dunia maya. Pada pelajaran tentang cerpen sudah dijelaskan tentang fungsi teks narasi yaitu untuk menghibur dan mendidik. Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang. Cerita yang baik dapat menggugah perasaan, memberi kesan yang mendalam bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi mampu membuat seseorang berjanji pada dirinya untuk menjadi seperti yang dibacanya. Cerita yang menginspirasi seseorang berbuat lebih baik, lebih peduli, dan lebih berempati terhadap orang lain. Di seluruh dunia, cerita-cerita yang menggugah perasaan cukup banyak. Ada yang berupa kisah nyata ada juga hasil rekaan atau kisah keteladanan dari suatu budaya tertentu dari berbagai belahan dunia. A. Mengidentifi kasi Informasi Cerita Inspiratif Inspirasi adalah percikan ide-ide kreatif ilham akibat hasil proses belajar dan peduli kepada sekeliling kita. Cerita inspiratif biasanya dibuat oleh seseorang yang sudah dalam taraf bijak. Orang bijak tidak selalu digambarkan sebagai seorang kakek berjanggut putih, berjubah putih, dan memegang sumber Bahasa Indonesia 149 tongkat. Semua usia bisa saja memiliki pikiran bijak. Bijak dapat dihasilkan oleh pengamatan dan pengalaman yang menyentuh hati. Bijak juga dapat dibentuk oleh perjuangan hidup yang keras dan penuh tantangan. Ada seorang anak usia sekolah dasar yang selalu menabung separuh dari uang jajannya dan setelah seminggu diberikan kepada orang yang menurutnya memerlukan pertolongan. Bijak bisa ada pada siapa saja akibat berbuat baik. Jangan remehkan perbuatan sekecil apa pun dan oleh siapa pun. Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, ”Beri kami sedekah, Bu!” Istri Budiman membuka dompetnya, lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, ”Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!” Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, ”Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!” Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli camilan. Pada kesempatan yang sama, Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, Budiman ingin mengecek saldo rekening dia. Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol informasi saldo. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil Kegiatan 1 Baca dan Resapi Makna Cerita Berikut 150 Kelas IX SMP/MTs dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, tetapi kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk diberikan kepada wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan ”Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang saleh dan salehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!” Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, ”Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!” Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. ”Ada apa, Pak?” Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan, ”Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!” Bahasa Indonesia 151 Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun, Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya. ”Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak, dan keluarga kita. Panjang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt. sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal, aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah. Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterima kasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu, tetapi sedikitpun aku tak berucap hamdalah.” Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu Sumber 1. Kesan apa yang kamu dapatkan setelah membaca tulisan tersebut? 2. Rasa empati merasakan apa yang dirasakan orang lain apa yang ada? 3. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut? 4. Apa yang akan kamu jadikan pedoman hidup berdasarkan pelajaran yang diambil dari cerita itu? Kegiatan 2 Pertanyaan Identifi kasi 152 Kelas IX SMP/MTs B. Menyimpulkan Informasi Cerita Inspiratif Orientasi Perumitan peristiwa Komplikasi Resolusi Koda Pengantar cerita Kisah tokoh dan peristiwa menuju ke puncak cerita konfl ik Puncak inti cerita, tempat kisah yang menjadi inspirasi Peristiwa menyadarkan tokoh tentang kebaikan Penutup cerita, kesimpulan pesan moral Isi struktur berikut dalam kotak sebelah kanan sesuai cerita inspiratif tentang sedekah uang sepuluh ribu rupiah. Orientasi Perumitan peristiwa Kegiatan 2 Menyimpulkan Struktur Cerita Bahasa Indonesia 153 Komplikasi Resolusi Koda C. Menelaah Cerita Inspiratif Orientasi Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-orang di sekitarnya. Perumitan peristiwa Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, ”Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.” Kegiatan 1 Menelaah Model Cerita Inspiratif 154 Kelas IX SMP/MTs Komplikasi Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-laki itu begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku. Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar. Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. ”Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar”. Resolusi Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. ”Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat. Koda Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu. Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang. Sumber Menyusun cerita inspiratif sama saja dengan cerita pendek lainnya. Kamu sering menyusun cerita saat berbincang dengan teman-teman. Cerita tentang saat pergi liburan bersama, saat syukuran di rumah teman, cerita yang Kegiatan 2 Cara Menyusun Cerita Inspiratif Bahasa Indonesia 155 berkaitan dengan susahnya soal ujian, dan pesta. Kita hampir selalu bercerita tentang apa saja. Jadi, menulis cerita harusnya tidaklah begitu sulit. Bagaimana menulis cerita inspiratif? Cerita dapat menggugah perasaan jika 1 membawakan momen ”aha” kepada pembaca; 2 menyentak langsung hati dan pikiran pembaca/pendengar agar tetap semangat, menjadi lebih baik, berbuat lebih tulus dalam hidup; 3 cerita mudah dipahami meski bermakna mendalam. Menulis cerita inspiratif selain bermanfaat bagi orang lain juga bermanfaat untuk pengembangan diri sendiri. Ada yang ingin diceritakan/disampaikan, inilah kunci atau tema cerita. Tentunya sesuatu yang menginspirasi. Cerita inspirasimu bisa saja berasal dari pengalaman nyata yang pernah kamu alami, atau cerita motivasi tentang orang lain yang telah memengaruhimu secara positif, misalnya gurumu yang penuh perhatian. Mungkin juga ceritamu bukan tentang orang, tetapi tentang hewan yang penuh kasih sayang, atau hasil imajinasi. Ada banyak yang dapat menjadi sumber ide ceritamu. Tulis ceritamu sebagaimana kamu berbincang dengan temanmu dengan bahasa yang sederhana. Tidak perlu kata-kata bergaya atau menggunakan semua aturan tata bahasa yang rumit. Sederhana saja, sampaikan pesan dan emosimu sebagaimana kamu lihat dan rasakan. Hal ini akan membuat ceritamu alami dengan gayamu sendiri dan terkesan akrab. Cerita inspiratif umumnya bertema ”kepahlawanan”. Tema kepahlawanan cukup beragam, mulai dari cerita semacam Si Pitung, Pangeran Diponegoro, Sang Pencerah, Sukarno, Superman, hingga Neil Armstrong yang berjalan di bulan. ”Perjalanan Sang Pahlawan” secara jelas terbagi atas tiga bagian wajib cerita inspiratif lihat model sebagai berikut. • Awal Seseorang memiliki tantangan atau kesulitan yang ingin atau harus diatasi • Tengah Keputusan dan tindakan diambil sang tokoh pahlawan untuk mencapai tujuan. Kesulitan demi kesulitan sering dihadapi dalam menggapai sukses • Akhir Sukses diraih dan ada hasil positif sebagai akibat keputusan dan tindakan sang tokoh 1 2 3 156 Kelas IX SMP/MTs D. Mengungkapkan Gagasan dalam Bentuk Cerita Inspiratif Kentang, Telur, dan Biji Kopi Ada seorang anak yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya menderita. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia lelah terus berjuang setiap saat. Sepertinya masalah tidak ada habisnya, silih berganti datang. Satu masalah selesai muncul lagi masalah lainnya. Sang ayah, seorang juru masak, membawanya ke dapur. Dia mengisi tiga panci dengan air dan meletakkannya di atas api. Setelah air dalam ketiga panci itu mulai mendidih, dia meletakkan kentang di panci pertama, telur di panci kedua, dan bubuk kopi di panci ketiga. Kemudian duduk kembali dan menunggu tanpa berkata sepatahpun kepada putrinya. Sang anak menggerutu dan menunggu tidak sabar, menduga-duga yang dikerjakan ayahnya. Setelah 20 menit dia mematikan api. Dia mengambil kentang dan meletakkannya ke dalam mangkuk. Dia mengambil telur dan meletakkannya ke dalam mangkuk. Setelah itu mengambil rebusan air kopi dan dimasukkan ke dalam cangkir. Dia menoleh ke putrinya dan bertanya. ”Nak, apa yang kamu lihat?” ”Kentang, telur, dan kopi”, dia cepat menjawab. ”Lihat lebih cermat”, kata ayahnya, ”pegang kentang itu.” Sang anak melakukannya dan kentangnya sudah empuk. Kemudian dia diminta mengupas telur, dia mengamati telur rebusnya keras. Akhirnya dia diminta menghirup aroma kopi yang harum hingga membuatnya tersenyum. ”Ayah, apa maksud semua ini?” tanyanya. Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur, dan kopi menghadapi tantangan yang sama, air mendidih. Namun, masing-masing bereaksi berbeda. Kentang yang keras setelah masuk ke dalam air mendidih berubah menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh yang hanya dilapisi cangkang tipis saat dimasukkan ke dalam air mendidih isi telur berubah menjadi keras. Yang unik adalah gilingan biji kopi. Setelah dimasukkan ke dalam air mendidih, mengubah air menjadi sesuatu yang baru. Kegiatan 1 Mencermati Cerita Bahasa Indonesia 157 ”Yang mana kamu?” tanyanya kepada putrinya. ”Saat tantangan dan kesulitan mengetuk pintumu, bagaimana tanggapanmu? Apakah kamu kentang, telur, atau biji kopi?” Anakku, dalam hidup ini segala sesuatu terjadi di sekitar kita. Halhal terjadi menimpa kita. Akan tetapi, kita lah yang menentukan akan menjadi apa, menjadi lebih lemah, lebih kuat, atau menjadi sesuatu yang baru? Kamu pilih yang mana? Cerita di atas menyadarkan bahwa tidak ada gunanya jika sering mengeluh. Nasihat tentang orang yang sering mengeluh juga diceritakan dalam cerita ”Garam dan Air”. Cerita di depan berisi kentang, telur, dan biji kopi yang dimasukkan ke dalam air mendidih, lalu menjadi berbeda hasilnya. Demikian juga dengan garam yang dimasukkan ke dalam air dengan volume berbeda gelas, panci, danau hasilnya juga berbeda. ”Garam” diibaratkan sebagai masalah. Lemparkan garam ke dalam air di gelas, air di panci, atau air di danau adalah jenis sikap orang menghadapi masalah. Apakah sama hasilnya? Pesan moralnya jadilah danau. Nah, ide ini kamu susun menjadi cerita yang menarik. Fakta • Botol ini jika diisi air mineral, harganya 3-5 ribuan. • Jika diisi jus buah, harganya 10ribuan. • Jika diisi madu, harganya 100ribuan. • Jika diisi minyak wangi terkenal, harganya jutaan. • Jika diisi air got, tidak berharga sama sekali, semua orang tidak ada yang suka, ingin cepat dibuang ke tong sampah. Renungan Pengamatan Botol yang sama bernilai berbeda karena isinya berbeda. Botol seumpama manusia. Semua manusia pada dasarnya sama. Yang membedakan manusia di mata Tuhan bukanlah fi siknya, tetapi keimanan, kejujuran, kemuliaan, kebaikan dengan manusia lain. Hal baik di mata Tuhan pasti juga baik di mata manusia lainnya. Kegiatan 2 Mengembangkan Cerita Inspiratif Kegiatan 3 Menyusun Cerita Inspiratif 158 Kelas IX SMP/MTs Buatlah cerita berdasarkan data di atas. Cerita itu dibuat untuk inspirasi bagi siapa menurutmu yang merasa diri kurang berharga merasa miskin, tidak jenius, atau kurang tampan/cantik, merasa rendah diri? Pesan moral apa yang ingin disampaikan? Kelas kita bagi dalam dua kelompok, pria dan wanita. Kita akan bermain ”nasihat obat curhat”. Masing-masing kelompok menyiapkan bahan curhat dan bahan nasihat. Secara bergiliran, satu kelompok mengajukan ”curhat” seperti, merasa kurang bahagia karena ….; merasa hidup susah, dan lainlain. Kelompok lainnya menjawab dengan nasihat yang tepat dengan cerita inspiratif semacam yang sudah dicontohkan. Gurumu akan menilai pilihan cerita yang tepat dan cara penceritaan yang baik. E. Kegiatan Literasi Laporan Membaca Buku Fiksi Drama Pilih buku fi ksi drama yang menurutmu baik dan layak dibaca. Buku semacam ini bisa dipinjam dari perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, atau buku koleksi orang tuamu di rumah. Laporkan kepada gurumu. Jika sudah disetujui, isi kontrak membaca. Bentuk laporan dan kontrak membaca lihat Pengembangan Literasi. Sertakan laporanmu dengan jawaban dari pertanyaan berikut. 1. Pelajaran penting apa dari drama yang kamu baca? 2. Bagaimana dialog dalam drama tersebut, mudah dipahami atau sukar dipahami, mengapa? 3. Adakah kalimat atau ungkapan yang mengesankan buatmu, apa itu? Kegiatan 4 Penyajian lisan, Menceritakan Cerita Bahasa Indonesia 159 Biber, Douglas; Conrad, Susan. 2009. Register, Genre, and Style. Cambridge CUP. Bhatia, Vijay K. 2002. Applied Genre Analysis a Multi-perspective Model”. IBÉRICA 4 2002 3-19. Bower, Sharon Anthony. 1981. Painless Public Speaking. Englewood Cliff s, Prentice-Hall. Burns, A. 2001. Genre-based approaches to writing and beginning adult ESL learners. In C. N. Candlin & N. Mercer Eds., English language teaching in its social context pp. 200-207. New York, NY Routledge. Christie, F. ed.. 1999. Pedagogy and the Shaping of Consciousness. London Continuum. Christie, Frances & Derewianka, Beverly. 2010. School Discourse, Learning to Write Across the Years of Schooling. London Continuum. Coff ey, M. Pogemiller. 1983. Fitting In. Englewood Cliff s, New Jersey Prentice-Hall. Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. 2000. Research methods in education 5th ed.. New York, NY RoutledgeFalmer. Coyle, D. 1999. ”Theory and Planning for Eff ective Classroom supporting students in content and language integrated learning contexts” dalam Masih, J. ed. Learning through a Foreign Language. London CILT. Coyle, D. 2006. ”Developing CLIL Towards a Theory of Practice” dalam Monograph 6 pp. 5–29 Barcelona APAC. Coyle, D. 2007. ”The CLIL Quality Challenge” dalam D. Marsh & D. Wolff eds Diverse Contexts – Converging Goals CLIL in Europe pp. 47–58. Frankfurt Peter Lang. Cox, Ailsa. 2011. Teaching the Short Story. London Palgrave Macmillan. Cummins, J. 1981. Bilingualism and Minority Language Children. Toronto Ontario Institute for Studies in Education. Dalton-Puff er, Christiane. 2007. Discourse in Content Language Integrated Learning CLIL Classroom. Amsterdam, Philadelphia Johns Benjamin Publishing Co. Daftar Pustaka 160 Kelas IX SMP/MTs Department of Education and Science. 1989. English in the National Curriculum. London HMSO. Firkins, Arthur; Forey, Gail dan Sengupta, Sima. 2007. ”A Genre-Based Literacy Pedagogy Teaching Writing to Low Profi ciency EFL Students”, English Language Teaching Journal, Oktober, 2007. Frank, Marcella. 1983. Writing from Experience. Englewood Cliff s, Prentice-Hall. Gibbons, P. 2007. Scaff olding language and learning. Teaching ESL students in mainstream classrooms Language in learning across the curriculum Readings 2nd ed., pp. 25-37. Herrington, Anne & Moran Charles. 2005. Genre Across the Curriculum. Logan, Utah Utah University Press. Hough, Lyndal. 2003. Language, Context, and Meaning. Melbourne Heinemann. Hyland, K. 2003. Genre-based pedagogies A social response to process. Journal of Second Language Writing, 121, 17-29. Hyon, S. 1996. Genre in three traditions Implications for ESL. TESOL Quarterly, 304, 693722. Ismail, Taufi q. 1998. Malu Aku Jadi Orang Indonesia. Jakarta Yayasan Ananda. Ismail, Taufi q. Et al. ed.. 2001. Dari Fansuri ke Handayani. Jakarta Horison, Kaki Langit, Ford Foudation. Johns, Ann M. 2002. Genre in the Classroom. Mahwah, NJ Lawrence Erlbaum Associates. Jolly, David. 1984. Writing Tasks. Cambridge Cambridge University Press. Kartodikromo, Marco. 2000. Student Hidjo. Yogyakarta Yayasan Bentang Budaya. Kelly, 2004. The Curriculum, Theory and Practice, 5th edition. London Sage. Kridalaksana, Harimurti. et al. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia Sintaksis. Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud. Lightbown, and Spada, N. 2006. How Languages are Learned 2nd revised edn. Oxford Oxford University Press. Bahasa Indonesia 161 Madden, David. 2003. ”How to Read Fiction?” dalam Microsoft Encarta Reference Library. © 1993-2002. Martin, J. R. 1992. English Text. Amsterdam Benjamins. Microsoft. 2003. Encarta Encyclopedia. 1999-2002. Moeliono, Anton M. ed. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Null, Wesley. 2011. Curriculum, from Theory to Practice. Maryland Rowman & Littlefi eld Publishers, Inc. Paltridge, B. 2001. Genre and the language learning classroom. Ann Arbor, MI University of Michigan Press. Paltridge, B. 2007. Approaches to genre in ELT. In J. Cummins & C. Davison Eds., International handbook of English language teaching Vol. 2, pp. 931-943. New York, NY Springer. Rothery, J. 1996. ”Making changes developing an educational linguistics” dalam R. Hasan and G. Williams eds.. Literacy in Society. London Longman. Samad, Daniel. 1997. Dasar-dasar Meresensi Buku. Jakarta Grasindo. Savage, Jonathan. 2011. Cross-Curricular Teaching and Learning in the Secondary School. London Routledge. Schill, Janne. 2002. On Track, Working with Texts. Victoria Heinemann. Soedarso. 2001. Speed Reading, Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta Gramedia. Swales. 1990. Genre Analysis. Cambridge Cambridge University Press. Trianto, Agus. 2001. Komunikasi dalam Forum. Bengkulu LP3SDM. Trianto, Agus. 2006. PASTI BISA, Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII, VIII, IX. Jakarta ESIS. Walter-Echols, E. 2009. Teaching writing by modeling genres through the teaching-learning cycle. CamTESOL Conference on English Language Teaching Selected Papers, 5, 230-238. Wing Jan, L. 2001. Write ways Modelling writing forms 2nd ed.. Victoria Oxford University Press. Zarobe, Yolanda Ruiz de & Catalán , Rosa MarĂa JimĂ©nez. 2009. Content and Language Integrated Learning Evidence from Research in Europe. Bristol Multilingual Matters. 162 Kelas IX SMP/MTs audiensi kata audiensi berasal dari bahasa latin, audio yang berarti mendengar. Audiensi adalah orang yang mendengar atau menerima teks. Audiensi dapat berupa individu atau kelompok. Saat membuat teks, memahami audiensi sangat membantu cara menciptakan teks yaitu tujuan membuat teks–cara untuk menentukan pilihan teks, bahasa, struktur, dan maksud atau pesan yang ingin disampaikan. bahasa tubuh bahasa tubuh digunakan untuk membantu dalam komunikasi lisan. Yang termasuk bahasa tubuh adalah mimik wajah atau gerak tubuh, termasuk juga kontak mata dan pakaian yang dikenakan. Bayangkan jika hidup dan berkomunikasi tanpa bahasa tubuh, seperti robot. biografi arti harfi ahnya, bio = hidup, grafi = tulisan. Biografi adalah cerita tentang kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain, misalnya biografi Soekarno Penyambung Lidah Rakyat” yang ditulis oleh Cindy Adams. dokumenter dokumenter merujuk kepada fi lm atau video nonfi ksi atau nyata, misalnya tentang peristiwa budaya tertentu, peristiwa bersejarah, atau tentang kehidupan binatang editorial bagian surat kabar atau majalah yang mengungkapkan pendapat redaksi terhadap topik utama berita esai esai merupakan jenis tulisan resmi yang biasanya mendiskusikan suatu topik esai diskusi atau mengembangkan sudut pandang tertentu untuk mendukung suatu tesis esai eksposisi atau ekspositori. Kedua jenis esai tersebut memiliki struktur resmi dengan pendahuluan yang memperkenalkan tema atau tesis esai; badan esai merupakan pembahasan setiap hal yang sudah diungkapkan dalam pendahuluan; kemudian menyimpulkan tema atau tesis esai berdasarkan pembahasan. jenis kata atau pekerjaan yang dilakukan kata. Bagian ini menjelaskan makna kata-kata yang digunakan dalam tata bahasa tradisional untuk menggambarkan fungsi kata, frasa, dan klausa. Ada juga beberapa penjelasan istilah tata bahasa struktural dan fungsional. kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian, misalnya guru, macan, meja, dan kebangsaan adalah kata benda. Ciri sintaksis kata benda adalah 1 cenderung berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat; 2 kata benda tidak dapat dipasangkan dengan kata tidak namun dapat dipasangkan dengan kata bukan; dan 3 dapat diikuti kata sifat. Glosarium Bahasa Indonesia 163 nominalisasi adalah proses atau hasil membentuk kata benda dari jenis kata yang lain dengan afi ks imbuhan tertentu kata ganti pronomina yaitu kata yang menggantikan kata benda atau frase benda, juga dikenal sebagai partisipan. Dapat berupa kata ganti tunggal saya, aku, dia, ia, ini, itu atau jamak mereka. Anak muda itu menjadi direktur perusahaan ini. Ia sangat kreatif. kata kerja verba menunjukkan tindakan, perbuatan, keadaan, atau proses. Dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai predikat; dapat dipasangkan dengan kata tidak; dan tidak mungkin diawali dengan kata seperti sangat, lebih. Dalam tata bahasa fungsional, verba disebut proses terhadap material, mental, verbal, atau relasional. Proses material menunjukkan tindakan nyata berlangsung. Proses mental mencakup proses mental berpikir atau merasa, dalam kata mengetahui, percaya. proses verbal mencakup kata seperti bertanya atau mengatakan. Proses relasional menunjukkan keadaan sedang terjadi, dalam bahasa Inggris diwakili kata be atau have. kata sifat ajektif adalah kata yang menerangkan kata benda. Dapat dipasang kan dengan kata tidak, sangat, amat, paling, dan imbuhan ter-. Kata sifat menggambarkan kata benda dengan warna, bentuk, ukuran, atau jumlah. Kata sifat dalam tata bahasa fungsional disebut penggambar atau penentu. kata depan preposisi biasanya terletak di depan kata benda dan menghubungkan dengan kata lain, misalnya di, ke, dari kata emotif kata yang digunakan untuk mencoba atau menciptakan suatu tanggapan emosional pembaca, pemirsa, atau pendengar klausa klausa mengacu kepada bagian kalimat, kelompok kata yang sekurang-kurangnya berupa subjek dan kata kerja predikat konjungsi kata tugas penghubung. Konjungsi atau kata tugas penghubung merupakan kata yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Penggabungan dua kata atau klausa yang setara dan, tetapi, atau; yang menyatakan kontras tetapi, namun; yang menyatakan hubungan waktu kemudian, sekarang; hubungan sebab akibat sebab, oleh karena itu; hubungan pembanding meskipun, bagaimanapun, sebagaimana. konteks konteks merupakan situasi tempat teks terjadi, di mana dan kapan. konteks yang lebih luas mencakup di mana teks terjadi, siapa audiens, tujuan, dan alat yang digunakan telepon, surat majas adalah bahasa kias dan kadang indah yang digunakan untuk 164 Kelas IX SMP/MTs mengungkapkan sesuatu dengan cara lain, bertujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek tertentu bagi pembaca atau pendengar. Jenis majas misalnya metafora atau personifi kasi. media adalah istilah yang digunakan yang menunjukkan cara atau perantara penyampaian pesan tertentu kepada pendengar atau pemirsa. media terkini mencakup surat kabar, majalah, fi lm, televisi atau semua media cetak atau elektronik. Dalam bahasa Inggris media adalah bentuk jamak dari medium. modalitas merupakan suatu istilah bahasa fungsional yang berarti derajat pendapat atau sikap pembicara/ penulis yang terbukti dalam teks. Teks yang menyatakan kamu harus melakukan sesuatu memiliki modalitas tinggi, sementara teks yang membuka diskusi dengan frasa seperti mungkin atau apakah kamu berpikir memiliki modalitas rendah atau berpura-pura memiliki modalitas rendah. Waspada dengan ungkapan modalitas politisi dan iklan. otobiografi arti harfi ahnya, oto = diri, bio = hidup, grafi = tulisan. Otobiografi adalah kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang itu sendiri, misalnya, otobiografi Mahatma Gandhi yang berisi kisah hidup dan pandangan-pandangannya tentang kebenaran. persuasif menulis persuasif adalah upaya untuk mengubah sudut pandang audiens. Ada beberapa metode persuasif, seperti dalam periklanan, dengan meyakinkan audiens untuk mengubah penampilan diri menjadi nampak lebih baik. Para politisi menggunakan bahasa persuasif dalam kampanye mereka menggalang suara untuk mereka. Tulisan persuasif menggunakan kata emotif. Kita semua sering menggunakan bahasa persuasif pada saat kita mencoba memengaruhi orang lain untuk seperti yang kita pikirkan. tipe teks Ann M. Johns 2002 mendaftar 7 genre kunci tujuan sosial dan lokasi sosial yang diberi nama tipe teks rekon, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, prosedur, dan narasi. Struktur berpikir teks tergambar pada bagian strukur skematik atau struktur retorika teks. Pengetahuan tentang struktur umum sejumlah teks berguna untuk menyusun teks. Tujuan teks menentukan strukturnya. Perhatikan tabel berikut. Bahasa Indonesia 165 Rekon Recount Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Menceritakan peristiwa untuk tujuan menginformasikan atau menghibur. Peristiwa biasanya disusun berdasarkan urutan waktu. Rekon ditemukan dalam surat pribadi, sejarah lisan dan tulis, catatan kepolisian, klaim asuransi, catatan perjalanan wisata. Orientasi Menginformasikan situasi. Rekaman peristiwa Menyajikan peristiwa dalam urutan waktu. Re-orientasi Tahap opsional membawa peristiwa ke masa sekarang. Laporan Information Report Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Menggambarkan ”sesuatu” di alam, lingkungan buatan, dan sosial dengan pertama kali mengklasifi kasikan sesuatu itu dan kemudian menggambarkan karakteristik khasnya. Laporan informasi ditemukan dalam ensiklopedia, buku rujukan, buku panduan, brosur, laporan penelitian percobaan, presentasi kelompok, dan dokumen Pemerintah. Pernyataan umum atau klasifi kasi Memberikan informasi tentang subjek. Deskripsi Aspek Mendaftar dan memperluas penjelasan bagian-bagian subjek. Deskripsi kegiatan Deskripsi perilaku, fungsi, atau kegunaan. 166 Kelas IX SMP/MTs Eksplanasi Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Menjelaskan bagaimana atau mengapa sesuatu sebagaimana adanya. Eksplanasi membentangkan langkah logis dalam suatu proses. Eksplanasi ditulis oleh pakar untuk buku teks, program sains, lembaran pelestarian lingkungan, buku ringkas perawatan kesehatan, dan lain-lain. Pernyataan umum Memberikan informasi tentang fenomena yang akan dijelaskan. Urutan Implikasi Mengemukakan langkahlangkah dalam suatu proses atau faktor-faktor yang memengaruhi suatu fenomena dalam urutan logis. Eksposisi Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Berpendapat tentang suatu persoalan dari sudut pandang tertentu. Eksposisi memberi alasan untuk mendukung tesis dan mengelaborasi bukti-bukti pendukung. Eksposisi ditulis dalam tulisan esai misalnya, tugas mata pelajaran. Eksposisi juga terdapat dalam editorial, komentar, dan debat politik. Tesis Mengajukan pandangan terhadap suatu topik atau persoalan. Posisi Posisi ditentukan dan argumen didaftarkan. Argumen Argumen menegaskan dan mengelaborasi posisi. Reiterasi Kembali ke tesis dan menyimpulkan. Bahasa Indonesia 167 Diskusi Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Mendiskusikan suatu persoalan dalam suatu ”kerangka” atau posisi tertentu. Memberikan lebih dari satu sudut pandang terhadap suatu persoalan. Diskusi ditemukan dalam esai, editorial, forum publik yang membahas sejumlah pandangan terhadap suatu persoalan. Diskusi juga terjadi dalam diskusi panel dan simpulan riset. Isu Memberi informasi tentang isu persoalan dan bagaimana ini dibingkai. Argumen pro & kontra Membentangkan sudut pandang terhadap isu, kesamaan & perbedaan atau keuntungan & kerugian. Kesimpulan Merekomendasi posisi akhir terhadap suatu persoalan. Prosedur Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Menginstruksikan cara melakukan sesuatu melalui serangkaian urutan langkah. Prosedur dapat ditemukan dalam prosedur eksperimen sains dan dalam buku/lembar panduan seperti cara berkebun, memasak, dan instruksi teknis pemasangan. Tujuan Memberi informasi tentang tujuan aktivitas bisa dicantumkan dalam tujuan atau paragraf pembuka. Langkah 1-n Menyajikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Ini perlu diletakkan dalam urutan yang benar. Hasil Langkah opsional menggambarkan keadaan akhir jadinya seperti apa. 168 Kelas IX SMP/MTs Narasi Tujuan Sosial Lokasi Sosial Struktur Skematik Retorika Menghibur dan mengajarkan melalui refl eksi suatu pengalaman. Berkaitan dengan peristiwa problematik yang harus diselesaikan oleh seseorang tokoh, suka atau duka. Naratif ditemukan dalam semua aspek kehidupan, dalam novel, cerpen, fi lm, komedi situasi, dan drama radio. Orientasi Memberikan informasi relevan tentang situasi tokoh. Komplikasi Memperkenalkan satu atau dua masalah untuk diselesaikan tokoh. Evaluasi Menonjolkan peristiwa penting peristiwa bagi tokoh. Resolusi Menyelesaikan masalah, suka atau duka. LUNASI PAJAKNYA AWASI PENGGUNAANNYA Bahasa Indonesia 169 Nama Lengkap Dr. Agus Trianto, Telp. Kantor/HP 0736-21186; 081287770736 E-mail [email protected] Alamat Kantor FKIP UNIB Jl. WR Supratman Bengkulu Bidang Keahlian Pendidikan Bahasa Indonesia Pengembangan Kurikulum, Pengembangan Bahan Ajar Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir 1. 2009 – 2012 Ketua Program S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP UNIB 2. 1998 – 2000 Kepala UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu 3. 1986 Dosen tetap jurusan Bahasa dan Seni, FKIP UNIB Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S3 Program Studi Pendidikan Bahasa, Pascasarjana UNJ 2001– 2006 2. S2 Program Studi Pendidikan Bahasa, Pascasarjana IKIP Jakarta 1989 – 1994 3. S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, IKIP Jakarta 1981 – 1985 Judul Buku dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Teori Belajar Bahasa Kedua 2008 2. Panduan Pemelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs 2007 3. English for Modern Policing 2007 4. PASTI BISA Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs, ESIS-Erlangga sejak 2006 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Pengembangan Model Mapel Mulok Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Karakter 2013-2015 2. Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi Berdasarkan Pendekatan Komunikatif dan Meaningful Learning yang Berperspektif Multikultural 2006-2007 Profi l Penulis 170 Kelas IX SMP/MTs Nama Lengkap Dr. Titik Harsiati, Telp. Kantor/HP 0812 5267 0462 E-mail [email protected] Alamat Kantor Jalan Semarang 5 Malang Bidang Keahlian Pembelajaran dan Asesmen Bahasa Indonesia Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir 1. Staf pengajar pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, tahun 1987 sampai sekarang 2. Menjadi konsultan pendidikan dasar dan menengah Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S3 Pasca Sarjana, Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta masuk 2006/ 2007 lulus 2009/ 2010 2. S2 Pasca Sarjana, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Malang masuk 1989 lulus 1991 3. S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra IKIP Malang masuk 1983 lulus 1987 Judul Buku dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Buku Bahasa Indonesia Kelas VIII BSE. 2008. Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Asesmen Pembelajaran Aplikasi Pembelajaran Membaca dan Menulis. UM Press. 2010 3. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Universitas Terbuka. 2010. 4. Penilaian Kelas . 2011. UM Press 5. Metode Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. UM Press. 2012 6. Asesmen Pembelajaran Bahasa. UM Press. 2013 7. Modul Teks Eksplanasi dan Teks Prosedur. Hasil Penelitian Pengembangan BOPTN 2014 8. Modul Teks Eksposisi dan Teks Diskusi. Hasil Penelitian Pengembangan BOPTN 2014 9. Modul Teks Deskripsi dan Laporan Hasil Observasi. Hasil Penelitian Pengembangan BOPTN 2014. 10. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA. Kelas X 2004. Bumi Aksara 11. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XII. 2004. Bumi Aksara 12. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas XIII. 2004. Bumi Aksara 13. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas X. 2013. Bumi Aksara 14. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas XI. 2013. Bumi Aksara 15. Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kurikulum 2013 Kelas XII. 2013. Bumi Aksara Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir Bahasa Indonesia 171 1. Penggunaan Strategi Proses dalam Peningkatan Kemampuan Menulis. 2005. Ketua Tim dengan sumber dana PGSM IKIP Malang. 2. Penerapan Pendekatan Konstruktivisme dan Penilaian Otentik Authentic Assesment Portofolio dalam Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Evaluasi dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. Sumber dana RII/ Proyek Peningkatan Penelitian Perguruan Tinggi. 2006 3. Pengembangan Alat Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa, sebagai Ketua Tim dengan sumber dana Hibah Bersaing. 2007 4. Pengembangan Penilaian Kinerja Praktik Pengalaman Lapangan. Sumber dana Hibah Bersaing. 2007. 5. Dampak Program Akreditasi sebagai Evaluasi Eksternal di Madrasah, sebagai Ketua Tim dengan sumber dana Kerja sama dengan Kemenag RI dan LAPIS. 6. Pengembangan Model Pembelajaran dan Instrumen Penilaian Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Bahasa Indonesia. 2010. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. 7. Analisis Trend Kemampuan Membaca Siswa Indonesia Tahun 2000-2009 pada PISA Programme International Student Assessment. 2011. Kerja sama dengan Balitbang Kemendikbud Pusat Penilaian Pendidikan 8. Telaah Karakteristik Soal Literasi Membaca PISA Programme International Student Assessment. 2012. Lemlit UM. 9. Pemetaan Kesiapan Kurikulum 2013. Penelitian Unggulan BOPTN. 2013 10. Pemetaan Kesiapan Kurikulum 2013 dan Pengembangan Modul. Penelitian Unggulan BOPTN tahun kedua. 2014 11. Karakteristik Pembelajaran Tematik dan Pengembangan Model Literasi Kritis Siswa SD di Jatim. 2015. Hibah Bersaing 12. Praktik Pembelajaran Bahasa di Thailand Selatan. 2016. Lembaga Penelitian UM. 172 Kelas IX SMP/MTs Nama Lengkap Dr. E. Kosasih, Telp. Kantor/HP 0222008132/08121427556 E-mail [email protected] Akun Facebook e kosasih Alamat Kantor Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Bidang Keahlian pengajaran bahasa, telaah kurikulum dan penulisan buku teks Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir 1. Dosen pada Departemen Pendidikan Bahasa Indonesia, UPI Bandung 2. Penulis dan konsultan pada beberapa penerbitan Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S3 Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Pengajaran Bahasa Indonesia, lulus tahun 2005-2010. 2. S2 Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Program Pengajaran Bahasa Indonesia, lulus tahun 2000. 3. S1 FPBS, IKIP Bandung, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, lulus tahun 1996. Judul Buku dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Ensiklopedia Sastra Indonesia. 2008. Nobel Edumedia 2. Apresiasi Sastra Indonesia Puisi, Prosa, Drama. 2008. Nobel Edumedia 3. Terampil Berbicara di Depan Umum. 2008. Nobel Edumedia 4. Teladan 30 Binatang. 2009. Cipta Dea Pustaka 5. Kecakapan Hidup. 2009. Cipta Dea Pustaka 6. Cara Jitu Menulis Surat Lamaran Kerja. 2009. Yrama Widya 7. Menulis Karangan Ilmiah. 2009. Nobel Edumedia 8. Menulis Surat Dinas. 2009. Yrama Widya 9. Kiat Sukses sang Editor. 2010. Yrama Widya 10. Pendekatan Berbasis Kecakapan Hidup dan Pembelajaran Kontekstual. 2010. Genesindo 11. Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran Bahasa Indonesia. 2010. Genesindo 12. Menjadi Penulis Remaja. 2010. Nobel Edumedia 13. Jujur Itu Mengasyikkan. 2011. Bangkit Citra Persada 14. Tata Bahasa Indonesia Praktis. 2011. Nobel Edumedia 15. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. 2011. 2 Usaha Muda 16. Kamus Istilah Kewirausahaan. 2011. 2 Usaha Muda 17. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. 2012. Yrama Widya 18. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. 2012. Tursina 19. Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. 2012. Yrama Widya 20. Strategi Belajar dan Pembelajaran, Implementasi Kurikulum 2013. 2014. Yrama Widya 21. Jenis-Jenis Teks Bahasa Indonesia. 2014. Yrama Widya Bahasa Indonesia 173 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio di dalam Mata Kuliah Menulis untuk Peserta PPG . 2011 2. Kajian terhadap Nilai-Nilai Akhlak Sufi dalam Kitab Sirrur Asrar karya Syaikh Abdul Qadar Jailani. 2012 3. Model Pembelajaraan Menulis Akademik Berbasis Google Drive untuk Meningkatkan Menulis Mahasiswa UPI Suatu Upaya Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Mahasiswa UPI Tahun Akademik 2013/2014. 2013 4. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Menyelenggarakan PPG di UPI Bandung. 2014 174 Kelas IX SMP/MTs Nama Lengkap Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang Telp. Kantor/HP 0411861508 / 081354955411 E-mail [email protected] Akun Facebook mrt muh Alamat Kantor Kampus UNM Makassar, Jalana Daeng Tata Parangtambung, Makassar Bidang Keahlian Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir 1. Pegawai Negeri Sipil / dosen Universitas Negeri Makassar 2000-2016 Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 2. S3 Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran 1996-2001 3. S2 Program Pasca Sarjana 1989-1991 4. S1 IKIP Ujung Pandang 1980-1986 Judul Buku yang Pernah Ditelaah 10 Tahun Terakhir 1. Bahasa Indonesia kelas 1,2,3 SMP, SMA, SMK Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir Tidak ada Profi l Penelaah Bahasa Indonesia 175 Nama Lengkap Dr. Dwi Purnanto, Telp. Kantor/HP 0271-632480/ 0271-634521 E-mail [email protected] Akun Facebook Alamat Kantor Kampus UNS Jalan Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126 Bidang Keahlian Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir 1. Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta 1986 - sekarang Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. Doktor, Linguistik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2002- 2010 2. Magister Humaniora, Linguistik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 1998-2001 3. Doktor,andus Linguistik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 1979-1984 Judul Buku yang Pernah Ditelaah 10 Tahun Terakhir 1. Sintaksis 2016 2. Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA 2016 3. Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA 2015 4. Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA 2007 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Kesantunan kritik dalam masyarakat Etnik madura Kajian Pemberdayaan Fungsi Bahasa 2015 2. Ketidaksantunan Berbahasa dalam Persidangan Pidana di Wilayah Eks-Karesidenan Surakarta 2015 3. Kearifan Lokal Petani dan Persepsinya terhadap Pekerjaan Non-Petani Masyarakat di Kabupaten Ngawi Kajian Etnolinguistik 2015 4. Pemerolehan Bahasa Anak-anak Idiot Down Syndrome di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur Kajian Psikolinguistik 2014 5. Prinsip-prinsip Interaksi dalam Persidangan Pidana di Wilayah Surakarta 2013 6. Strategi Tanya Jawab dalam Persidangan di Wilayah Surakarta 2012 7. Tindak Tutur Direktif dalam Persidanghan Pidana di Wilayah Surakarta 2011 8. Struktur, Fungsi, dan Penafsiran Makna Pemakaian Bahasa Hukum Pidana di Pengadilan Wilayah Surakarta 2010 176 Kelas IX SMP/MTs Nama Lengkap Prof. Dr. Hasanuddin WS, Telp. Kantor/HP 08126619925 E-mail [email protected] Akun Facebook - Alamat Kantor Kampus FBS UNP, Air Tawar, Padang Bidang Keahlian Ilmu Sastra/Pembelajaran Sastra Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir 1. Dosen Tetap FBS Universitas Negeri Padang, TMT 1 Maret 1987- sekarang 2. Dosen Tetap Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang 2003 - sekarang 3. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Riau 2008 - sekarang 4. Dosen Luar Biasa Program Pascasarjana Universitas Andalas 2010 - -sekarang 5. Dosen tamu pada Faculty of Art, Deakin University, Melbourne, Victoria, Australia, Januari - Desember 1999 6. Staf ahli bidang bahasa dan budaya Indonesia dalam Kegiatan ”Indonesian Maintenance Program for Victorian School Teachers”. Faculty of Art and Education Deakin University 2014 Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S3 Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra 1999- 2003 2. S2 Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung, Ilmu Sastra 1992- 1994 3. S1 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Padang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1982-1986 Judul Buku yang Pernah Ditelaah 10 Tahun Terakhir 1. Penelaah buku Teks Pelajaran BTP dan Tim Pengembang instrumen penilaian BTP Kelas X, XI, XII SMA/MA, SMK Mata Pelajaran Bahasa Indonensia Berdasarkan Kurikulum 2006 Tahun 2007—2012 BSNP dan Pusbuk 2. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII, VIII, IX SMP dan Kelas X, XI, XII SMA/MA, SMK untuk buku elektrorik BSE Tahun 2011— 2012 BSNP dan Pusbuk. 3. Penelaah dan Tim Pengembang Penyusunan Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Bidang Peminatan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas X, XI, XII Tahun 2013—2014 Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP Bekerjasama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Puskurbuk Kemendiknas 4. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013 Kelas VIII, IX dan XI, XII Tahun 2013—2014Pusat Kurikulum dan Perbukuan Puskurbuk Kemendikbud 5. Penelaah BTP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wajib Berdasarkan Kurikulum 2013 Hasil Revisi Kelas VIII, IX dan XI, XII Tahun 2015—2016Pusat Kurikulum dan Perbukuan Puskurbuk Kemendikbud Bahasa Indonesia 177 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir 1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Sastra Anak pada Cerita Anak Terbitan Surat Kabar. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti Kemendikbud 2012. 2. Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental Tahun Pertama 2014 3. Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Kepercayaan Rakyat Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau Wilayah Adat Luhak Nan Tigo. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental Tahun Kedua 2015 4. Tunjuk Ajar Kearifan dalam Tradisi Lisan Ungkapan Rakyat Peribahasa Masyarakat Minangkabau. Penelitian Hibah Kompetitif Ditjendikti skim Fundamental Tahun Pertama 2016 5. Warisan Budaya Takbenda Kearifan Lokal dalam Tradisi Lisan Kepercayaan Rakyat dan Ungkapan Tradisional Minangkabau. Penelitian Hibah Kompetitif PNBP Universitas Negeri Padang 2016 6. The Intangible Heritage Across Borders. Penelitian Bersama PKH FBS Universitas Negeri Padang dengan Faculty of Art and Education Deakin University, Melbourne, Australia 178 Kelas IX SMP/MTs Nama Lengkap Yadi Mulyadi, Telp. Kantor/HP 022 5403533 / 081 321 308 202 E-mail [email protected] / [email protected] Akun Facebook yadim1 Alamat Kantor Jalan Permai 28 Nomor 100, Margahayu Permai, Bandung Bidang Keahlian Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat Pekerjaan/Profesi dalam 10 Tahun Terakhir 1. 2011-2016 Editor dan Penulis di Yrama Widya, Bandung 2. 2012-2014 Staff Pengajar MKDU Bahasa Indonesia, Akper Kebonjati, Bandung 3. 2012 Redaktur Bahasa Majalah Pendidikan Surya Medali, PT Satu Nusa, Bandung 4. 2006-2011 Koord. Editorial CV Acarya Media Utama, Bandung Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar 1. S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, UPI Bandung 2002-2006 Judul Buku yang Pernah Diedit 10 Tahun Terakhir 1. Bahasa Indonesia SMA-MA/SMK-MAK Kelas X–XII Kemdikbud, 2016 2. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah, serta Langkah-Langkah Penulisannya Yrama Widya, 2014 3. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013 Yrama Widya, 2014 4. Bahasa Indonesia SD/MI Kelas I–VI Yrama Widya, 2012 5. Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas X Acarya Media Utama, 2008 6. Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program Bahasa Acarya Media Utama, 2008 7. Menuju Mahir Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI, XII Program IPA-IPS Acarya Media Utama, 2008 8. Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, dan IX Acarya Media Utama, 2008 Judul Penelitian dan Tahun Terbit 10 Tahun Terakhir Tidak ada Profi l Editor Isi hari-hari Anda dengan kebaikan bukan dengan narkoba.
r/USAIN_Timee has been banned from Reddit This subreddit was banned due to being used for spam. If you'd like to take it over please make a post in /r/redditrequest. Browse Other Communities Use of this site constitutes acceptance of Reddit’s User Agreement and Privacy Policy .
- Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 144 145, kegiatan literasi laporan membaca buku nonfiksi bidang kesehatan dan olahraga. Pembahasan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 144 145 diperuntukkan bagi siswa yang sedang mengerjakan Kurikulum 2013. Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 144 145 dilansir dari berbagai sumber. Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 141 142 143 144, Tugas Menulis Meyakinkan Pembaca Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 138, Struktur Retorika Teks Diskusi Baca juga Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 130, Menelaah Teks Diskusi Kesadaran Membayar Pajak Pilih buku bidang kesehatan dan olahraga yang menurutmu baik layak dibaca. Buku semacam ini bisa dipinjam dari perpustakaan sekolah, perpustakaan daerah, atau buku koleksi orang tuamu di rumah. Laporkan kepada gurumu jika sudah disetujui isi kontrak membaca. Bentuk laporan dan kontrak membaca lihat Pengembangan Literasi atau cari di internet. Selain bentuk laporan seperti dalam Bab 2, sertakan jawaban dari pertanyaan berikut. 1. Apa hal yang paling kamu sukai dari buku tersebut? Mengapa? Kunci JawabanYang paling aku sukai dari buku tersebut adalah bahasanya yang ringan untuk dimengerti dan alur ceritanya yang lambat. 2. Manfaat apa yang penting untuk dibaca? Kunci JawabanManfaat yang penting dibaca adalah semangat dan kerja keras si tokoh utama untuk mewujudkan mimpinya walau kondisinya serba terbatas. 3. Adakah kalimat atau ungkapan dari yang kamu baca yang mengesankan buatmu? Apa itu? Kunci JawabanAda kalimat yang sangat mengesankan bagiku yakni “Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.” 4. Tulis rekomendasi kepada temanmu Jika kamu ingin mendapatkan informasi tentang…………. Bacalah buku ini. Kunci Jawaban Berikut rekomendasi untuk temanku Kalau kamu ingin mendapatkan tambahan semangat untuk berjuang meraih mimpi dan mewujudkan harapan, bacalah buku “Sang Pemimpi”. Ceritanya menginspirasi kita untuk tidak lelah berusaha. * Disclaimer Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak. Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
- Salah satu komponen penilaian terhadap peserta didik adalah penilaian sikap, yang sudah termasuk dalam tiga komponen penilaian siswa. Penilaian sikap sangatlah penting untuk menanamkan karakter baik terhadap sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem pengambilan keputusan terhadap Juga Contoh Jurnal Kegiatan Harian GuruKegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi cerminan pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara dan Bentuk Penilaian Sikap Yang Terdiri Atas 1. ObservasiObservasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi atau jurnal. Lembar observasi atau jurnal tersebut berisi kolom catatan perilaku yang diisi oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK berdasarkan pengamatan dari perilaku siswa yang muncul secara alami selama satu semester. Perilaku siswayang dicatat di dalam jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik yang berkaitan dengan indikator dari sikap spiritual dan sikap sosial. Setiap catatan memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu dan tempat teramatinya perilaku tersebut. Catatan tersebut disusun berdasarkan waktu instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan Penilaian Diri self assessmentPenilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian rating scale yangdisertai penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau Penilaian Antar Peserta DidikPenilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antar peserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian rating scale dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan JurnalJurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya lebih memahami silahkan Anda unduh contoh format Penilaian Sikap Siswa pada link >>> DISINIDemikian penjelasan dalam artikel ini semoga bermanfaat buat Anda sebagai bahan acuan dalam penyusunan Penilaian Sikap Siswa. Terimakasih dan jangan lupa berbagi.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5, Pengertian, Tujuan, Ciri Teks Diskusi. Di artikel ini akan dibahas tentang pengertian, tujuan dan ciri dari Teks Diskusi yang terdapat dalam materi Bahasa Indonesia kelas 9 bab 5. Berikut penjabarannya dikutip dari Buku Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum 2013 Kemdikbud oleh pemateri Helza RN. Simak pembahasan materi Bahasa Indonesia kelas 9 bab 5 tentang Teks Siskusi. Pembahasan materi teks diskusi ini diharapkan bisa membantu siswa kelas 9 dalam memahami pelajaran dan menjawab soal. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5, Pengertian, Tujuan, Ciri Teks Diskusi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 Pengertian diskusi Diskusi adalah suatu interaksi komunikasi yang terjalin antara dua pihak baik antar individu, antar kelompok atau individu dengan kelompok. Inti dari pengertian diskusi yaitu pertukaran ide atau gagasan dan pendapat mengenai sebuah topik. Teks diskusi adalah sebuah tulisan yang memberikan dua pendapat yang berbeda baik pri atau mendukung maupun kontra atau menentang. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 Pengertian teks diskusi Menurut Mark Anderson dan Kathy Anderson dalam Text Types in English 2003, teks diskusi adalah tipe teks yang memberikan persetujuan dan penolakan, positif dan negatif, atau hal baik dan hal buruk terhadap suatu topik bahasan. Sementara menurut John Barwick dalam Targeting Text Photocopiable Units Based on English Texts Type Information Reports, Eksplanations, Discussion 1998, teks diskusi adalah sebuah teks yang membantu siswa untuk berpikir jernih dan kritis. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 Tujuan teks diskusi Teks diskusi memiliki tujuan untuk menyampaikan pendapat pada pembahasan suatu isu, sampai mendapat kesepakatan dari kedua pihak yang berdiskusi. Penjabaran tujuan teks diskusi secara spesifik adalah sebagai berikut Menguji bukti, sistem, nilai, opini, dan respon dari suatu permasalahan. Menyampaikan gagasan atas suatu permasalahan dan menghargai gagasan yang dikemukakan orang lain. Menghubungkan fakta dan data dari berbagai sudut pandang dan latar belakang. Bertukar pikiran, ide, atau gagasan. Menanggapi dan mengungkapkan suatu permasalahan. Teks diskusi juga berfungsi untuk melihat suatu masalah dari berbagai perspektif. Perspektif yang beragam tersebut memberi pertimbangan atas rekomendasi atau keputusan. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 Ciri-ciri teks diskusi Kita dapat membedakan teks diskusi dengan teks lain berdasarkan ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri teks diskusi Struktur teks diskusi terdiri atas isu, argumen menentang dan argumen pendukung, serta simpulan/rekomendasi. Menggunakan secara proposional verba material, verba relasional, dan verba mental. Menggunakan konjungsi perbandingan. Konjungsi tersebut berguna untuk mempertentangkan kedua gagasan yang berlainan. Mempertegas kontras. Menggunakan modalitas dalam membentuk opini dan rekomendasi. Modalitas ialah klasifikasi pernyataan pro kontra atas kemungkinan atau keharusan. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 Struktur teks diskusi Seperti yang telah disebutkan dalam ciri teks diskusi, struktur teks diskusi terdiri dari tiga hal. Berikut penjabaran struktur teks diskusi disertai contoh teks diskusi Isu Berisi permasalahan atau isu pokok pembahasan. Diskusi diawali dengan penggambaran atau penjabaran singkat mengenai topik yang akan dibahas. Penggambaran tersebut dapat berupa beberapa sudut pandang yang menjadi perdebatan secara sekilas. Contoh Rokok merupakan produk dari tembakau. Bebagai negara memiliki kebijakan yang berbeda untuk regulasi rokok. Di Indonesia sendiri regulasi rokok diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 1999 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Muncul pro kontra mengenai rokok di Indonesia. Argumen Argumen adalah bagian dimana terjadi penyampaian pendapat. Terdapat argumen pro mendukung dan kontra menolak. Argumen berisi sanggahan atau pernyataan yang menguatkan salah satu posisi. Bagian argumen dalam teks diskusi berbeda dengan argumen dalam teks eksposisi dan teks tanggapan. Argumen pada teks diskusi dukungan dan pertentangan terhadap sebuah isu. Sementara argumentasi dalam teks eksposisi berisi dan teks tanggapan bersi pendapat yang memperkuat salah satu pernyataan. Contoh Argumen proRegulasi rokok sebaiknya dihentikan. WHO dan lembaga kesehatan lain mencatat banyak angka penyakit dan kematian yang diakibatkan oleh rokok. Selain perokok aktif, dampak buruk rokok juga berpengaruh pada perokok pasif. Perusahaan dan pabrik rokok di Indonesia sudah merajarela. Rokok hanya merugikan masyarakat. Perlu kekuatan besar untuk menghentikan produksi rokok. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5, Pengertian, Tujuan, Ciri Teks Diskusi Demikian pembahasan pengertian, tujuan dan ciri teks diskusi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 2 Bab 5 untuk membantu siswa belajar dan memahami pelajaran.
Materi Teks Diskusi Definisi Tujuan Struktur teks Kaidah kebahasaan teks biografi Contoh Soal Teks Diskusi & Pembahasannya Materi Teks Diskusi Definisi Teks diskusi adalah teks yang mengulas tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang di masyarakat yang disertai dengan argumentasi atau pendapat dari dua sudut pandang yang berbeda argumen yang mendukung dan argumen yang menentang. Suatu teks diksusi juga diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis. Tujuan Tujuan teks diskusi adalah untuk mencari titik temu atau kesepakatan atas suatu isu yang kontradiktif/kontroversial atau bertentangan. Struktur teks Teks diskusi memiliki struktur khusus yang bisa membedakan teks ini dengan teks yang lainnya. Struktur teks diksusi adalah isu, argumen yang mendukung, argumen yang menentang, dan kesimpulan. Isu Isu adalah bagian dari teks diskusi yang membicarakan masalah yang akan didiskusikan atau dibahas lebih lanjut. Syarat-syarat isu yang diangkat adalah Kontroversial menimbulkan perdebatan Faktual nyata adanya Berkembang luas atau diketahui secara luas oleh masyarakat. Isu bisa berkaitan dengan masalah sosial, budaya, sains dan teknologi, pemerintahan, atau kehidupan berbangsa dan bernegara. Argumen yang mendukung Bagian ini berisi pendapat-pendapat yang mendukung isu atau masalah yang dibicarakan disertai alasan atau data yang kuat Argumen yang menentang Bagian ini berisi pendapat-pendapat yang menentang isu atau masalah yang dibicarakan disertai alasan atau information yang kuat Kesimpulan Bagian kesimpulan berisi rekomendasi dari penulis mengenai isu yang dibahas. Penulis harus bersifat netral allonym tidak memihak ke salah satu pihak yang mendukung atau yang menentang Kaidah kebahasaan teks biografi Teks diskusi memiliki berbagai ciri kebahasaan khusus yang bisa membedakan teks ini dengan teks yang lainnya. Unsur-unsur kebahasaan teks diskusi adalah sebagai berikut Konjungsi pertentangan Konjungsi pertentangan merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat yang memiliki makna yang bertentangan. Konjungsi pertentangan setara atau koordinatif Konjungsi ini mempertentangkan bagian-bagian yang setara Contoh tetapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, sedangkan, dan lain-lain Konjungsi pertentangkan bertingkat atau subordinatif Konjungsi ini memisahkan induk kalimat dan anak kalimat yang bertentangan Contoh meski, meskipun, walapun, kendatipun, sungguhpun, biarpun, dan lain-lain Konjungsi penegasan Konjungsi ini digukanan untuk menguatkan atau mempertegas suatu hal yang telah disebutkan di bagian sebelumnya. Contoh-contoh konjungsi penegasan adalah bahkan, lagipula, di lain sisi, serta, juga, hal lainnya, dll. Verba Verba adalah keleompok kata kerja yang biasanya menempati posisi predikat dalam kalimat. Ada beberpa jenis verba, namun verba yang digunakan dalam teks diskusi adalah verba aktif transitif dan intransitif. Verba aktif transitif Verba aktif transitif biasanya ditandai dengan prefiks me– dan verba transitif pastinya memerlukan objek dan bisa dipasifkan. Contoh Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT bisa menghilangkan komitmen suami untuk patuh terhadap hukum pernikahan, baik secara agama maupun secara negara. Diskusi di ruang publik yang dilakukan oleh anggota legislatif dan masyarakat dapat menyelesaikan segala permasalahan yang berkaitan dengan transparansi, aksebilitas, dan akuntablititas. Verba aktif intransitif Verba aktif intransitif biasanya ditandai dengan prefiks ter–/di-/ber-/menjadi dan verba inttransitif pastinya tidak memerlukan objek namun boleh ditambahkan pelengkap. Contoh Misteri tentang bagaimana manusia bisa menembus lapisan bumi hingga kedalaman meter akhirnya terpecahkan melalui studi dan riset terbaru. Seorang pejabat publik harus berbicara tentang visi dan misi pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Kalimat simpleks dan kompleks Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, sedangkan kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kausa South+P yang dipisahkan oleh konjungsi. Contoh kalimat tunggal atau kalimat simpleks Menonton kartun terlalu sering bisa menyebabkan anak mengalami stres dan obesitas. Kegiatan ekstrakurikuler cukup bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab siswa. Contoh kalimat majemuk atau kalimat kompleks Aktivitas fisik banyak dilakukan oleh olahragawan, sedangkan aktivitas otak sering dilakukan oleh pemikir, kaum intelektual, dan pelaku seni. Setelah dijamin kebebasannya oleh undang-undang pers, wartawan bisa meliput berbagai macam peristiwa dengan bebas dengan tetap meperhatikan kode etik juralistik. Unsur modalitas Unsur modalitas adalah unsur yang sering digunakan untuk menyampaikan argumentasi baik yang pro maupun yang kontra dalam teks diskusi. Contoh-contoh modalitas adalah bisa, dapat, mampu, sebaiknya, seharusnya, harus, hendak, akan, mungkin, boleh, jika, sedang, sudah, belum, dll. Contoh Pengemis tidak boleh beraktivitas di area umum yang bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Gubernur Jawa Timur akan mengevaluasi kebijakan PEMPROV yang tidak sejalan dengan visi dan misi gubernur. Kohesi leksikal Koheksi leksikal adalah efek kohesif yang dicapai dengan menggunakan beberapa aspek kebahasaan, seperti sinonim, antonim, polisemi, homonim, dan hiponim. Sinonim Sinonim adalah persamaan kata yang bisa ataupun tidak bisa saling menggantikan, seperti kata besar bersinonim dengan akbar, mega, atau agung. Antonim Antonim adalah kata yang berlawanan secara arti semantik, seperti contoh-contoh di bawah ini. Pintar x bodoh manis x pahit Panas x dingin gelap x terang Tinggi x rendah datang 10 pergi Cepat x lambat muda ten tua Polisemi dan homonim Polisemi adalah kata yang memilki makna banya. Poli berati “banyak” dan semi berarti “arti”, sedangkan homonim homo artinya “sama” sedangkan nim artinya “nama” adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi dan ejaan/penulisan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Kata yang memiliki gejala polisemi sudah pasti memiliki gejala contoh di bawah ini No Kata berhomonim dan berpolisemi Makna ane Kali sungai, frekuensi 2 Bisa racun ular, mampu/dapat 3 Halaman area rumah, bagian dari buku iv Beruang memiliki ruang, salah satu hewan mamalia besar five Genting atap rumah, gawat Hiponim Hiponim disebut juga subordinat adalah kelompok kata khusus. Perhatikan contoh-contoh di bawah ini. No Hipernim/Superordinat/Kata Umum Hiponim/Subordinat/Kata Khusus i Ular Sanca, kobra, weling, anakonda, blackness mamba, boa, taipan 2 Melihat mengintip, menoleh, menengok, mengamati, mengobservasi, meneliti, melotot, 3 Reptil Ular, biawak, komodo, buaya, penyu, kura-kura, cecak, tokek 4 Negara Indonsia, Thailand, Peru, Rusia, Polandia, Turkmenistan, Mongolia, Korea Utara Kohesi gramatikal Kohesi gramatikal berhubungan dengan kohesor yang dicapai dengan menggunakan beberapa aspek kebahasaan, seperti referensi, substitusi, dan elipsis. Perhatikan penjelasan di bawah ini! Referensi Referensi disebut juga acuan dari kata atau frasa yang telah disebutkan sebelumnya. Perhatikan contoh di bawah ini. Kita harus bangga dengan status kepegawaian kita. Hal ini bisa memotivasi kita untuk bekerja dengan lebih baik. Irman harus segera menemui Tantri untuk mengklarifikasi masalah. Hal itu bisa segera menyelesakan masalah yang membelenggu mereka. Substitusi Substitusi atau “penggantian” dalam bahasa adalah penggunaan frasa atau klausa yang bisa menggantikan bagian-bagian yang ditulis lengkap di kalimat sebelumnya. Contoh Burhan akan mengawasi produktivitas kerja, keefisienan penggunaan dana oprasional, dan kerja sama atau sinergisitas antara kepala divisi dan bawahannya di divisi marketing dan dia akan melakukan hal yang sama di divisi lainnya. Elipsis Elipsis adalah bentuk pemadatan bagian kalimat yang memiliki konstruksi yang sama agar efektif. Perhatikan contoh di bawah ini! Indonesia berhasil menyabet tiga medali emas paa hari pertama gelaran SEA Games XI Manila dan Thailand juga . Ubur-ubur kotak adalah hewan paling beracun di muka bumi dan begitu pula dengan ular laut Perhatikan contoh teks diskusi di bawah ini! Pekerjaan rumah Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya apakah pekerjaan rumah itu perlu. Ya, pekerjaan rumah adalah bagian dari strategi guru untuk menjaga konsitensi belajar siswa supaya output atau hasil dari proses kegiatan belajar-mengajar atau KBM di sekolah efektif. Ada perdebatan mengenai perlu atau tidaknya tugas rumah diberikan kepada siswa. Pihak atau orang tua termasuk siswa yang setuju dengan adanya pekerjaan rumah atau PR untuk siswa beralasan jika PR membantu siswa untuk belajar dan memperbaiki keefektifan proses belajar mereka. Pekerjaan rumah juga bisa meminimalisasi kecenderungan anak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat di luar jam sekolah, seperti main game atau menonton tayangan Tv pada sore hari yang cenderung vulgar dan dewasa. PR juga bisa mengasah kecerdasan dan tanggung jawab siswa atas pekerjaan yang mereka dapatkan dari sekolah. Jadi, pekerjaan rumah sangat bagus karena bisa membantu pendidikan kita. Namun, seringkali, memberikan PR kepada siswa bukanlah ide yang bagus. Pihak atau orang tua termasuk siswa yang menentang PR beralasan jika PR akan mengurangi waktu istirahat siswa di rumah setelah berjam-jam mereka bergelut dengan aktivitas KBM yang menguras otak dan fisik. Terkadang pekerjaan rumah membosankan dan tidak penting, terutama bagi mereka yang suka beraktivitas outdoor atau di luar rumah, sepeti berkebun, berolahraga, atau bermain dengan teman sebaya. Di lain sisi, aktivitas mengerjakan PR bisa menggangu waktu berkumpul dan berdiskusi dengan keluarga dalam rangkan memanfaatkan quality time atau waktu-waktu berkualitas untuk berkumpul bersama keluarga. Kesimpulannya, saya berpendapat bahwa baik atau buruknya pemberian PR atau pekerjaan rumah kepada siswa tergantung bagaimana kita menyikapinya. Adanya sebuah kebijakan dari guru mapel di sekolah seperti pemberian PR merupakan hal yang pasti sudah dimatangkan terlebih dahulu serta sudah diketahui untung dan ruginya. Yang terpenting adalah jangan sampai keberadaan PR ini dijadikan alasan bagi siswa, orang tua, atau pihak-pihak tertentu yang tidak setuju dengan adanya pekerjaan rumah ini untuk memberikan kesan negatif kepada pelajaran tertentu, guru, atau pihak sekolah. Contoh Soal Teks Diskusi & Pembahasannya Soal Teks yang mengetengahkan isu atau masalah kontoversial yang sedang berkembang di masyarakat adalah definisi dari teks …… Eksposisi Ekplanasi Tanggapan Tanggapan kritis Diskusi PEMBAHASAN Teks diskusi adalah teks yang mengulas tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang di masyarakat yang disertai dengan argumentasi atau pendapat dari dua sudut pandang yang berbeda argumen yang mendukung dan argumen yang menentang. Suatu teks diksusi juga diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi penulis Jawaban Due east Soal Di bawah ini yang bukan merupakan ciri-ciri dari teks diskusi adalah ….. Membahas isu kontroversial yang berkembang di masyarakat Memiliki argumentasi yang mendukung Diakhiri dengan kesimpulan dari penulis yang sifatnya tidak memihak objektif Disajikan secara naratif Mengadung konjungsi pertentangan PEMBAHASAN Jenis-jenis teks yang disajikan secara naratif adalah teks cerita fantasi, teks sejarah, teks biografi, teks cerpen teks eksemplum, teks rekon, teks fabel, dll. Jawaban D Soal Kalimat dibawah ini yang mengandung gejala homonim adalah …. Blindside Andra bisa menetralisasi bisa ular yang masuk ke dalam aliran darah. Besar-kecilnya penghasilan suami tergantung dari dukungan penuh istri terhadap pekerjaannya. Kita akan berkunjung ke Museum Geologi, Bandung pekan depan dan mereka juga. Minumlah minimal delapan gelas air putih setiap hari karena hal itu bisa menyehatkan dan mencegahmu dari dehidrasi. Wanita muda itu memperhatikan kelakukan lucu bayinya dari balik jendela kamar. PEMBAHASAN Homonim homo artinya “sama” sedangkan nim artinya “nama” adalah dua kata atau lebih yang memiliki bunyi dan ejaan/penulisan yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Bisa dapat atau mampu dan bisa racun ular adalah dua kata yang berhomonim Jawaban A Soal Di bawah ini, kalimat yang tidak mengandung konjungi pertentangan adalah ….. Tidur pada siang hari bermanfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi jika dilakukan berlebihan akan mengurangi sisi produktivitas kita Tiara berhasil menyabet gelar bergengsi di cabang olahraga atletik di olimpiade tahun ini, bahkan ia berhasil memecahkan rekor atas pencapaian yang ia raih tahun lalu. Mahasiswa boleh ikut berdemo untuk memprotes undang-undang Cipta kerja. Namun, mereka tetap harus menjaga ketertiban dan fasilitas umum ketika sedang menyuarakan aspirasinya. Tentara dan Polri harus tegas dan besinergi dalam menjaga NKRI dari gangguan keamanan baik dari dalam maupun dari luar. Akan tetapi, keduanya tak jarang berselisih paham di lapangan. Meskipun harga kebutuan pokok tidak ikut naik, para pembeli, terutama ibu-ibu rumah tangga tetap khawatir akan dampak dari pencabutan subsidi BBM ini. PEMBAHASAN Konjungsi pertentangan merupakan kelompok kata sambung yang berfungsi untuk memisahkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa/kalimat dengan klausa/kalimat yang memiliki makna yang bertentangan. Contoh tetapi, namun, akan tetapi, sebaliknya, sedangkan, meski, meskipun, walapun, kendatipun, sungguhpun, biarpun, dan lain-lain Jawaban B Fitur Terbaru!! Kini kamu bisa bertanya soal yang tidak ada di artikel kami. Ajukan pernyataan dan dapatkan jawaban dari tim ahli kami. Untuk bertanya KLIK DISINI
penilaian mandiri teks diskusi daftar cek oleh siswa