Windowsadalah keluarga sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh microsoft, sejak tahun 1980-an Microsoft coorporation di Bellevue, Washingthon yang dikepalai oleh Wiliam Bill Gates, mengembangkan OS dengan nama MS-DOS (Microsoft Soft-Disk Operating System). (PC), hingga Mainframe perusahaan. Komputer besar seperti IBM Sun Micro
1 Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory. 2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi. 3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna. 4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain. 5.
DOS DOS (Disk Operating System) merupakan awal system awal system operasi yang dipakai oleh IBM PC (disebut PC-DOS) dan PC yang kompatibel dengan IBM PC disebut dengan MS-DOS. Versi DOS yang pertama dikeluarkan pada tahun 1982 dalam sebuah disket. Saat ini operasi sistem operasi ini tidak lagi digunakan.
SistemOperasi komputer atau yang disingkat OS, menyediakan serangkaian fungsi yang diperlukan dan digunakan oleh sebagian besar program aplikasi pada komputer. Fitur sistem operasi dasar awal dikembangkan pada kisaran tahun 1950-an. Pada saat itu, maksud dari IBM adalah untuk mengembangkan sistem operasi untuk hardware baru, yaitu OS
semuepasti berawal dari sejarah, apa Sejarah Sistem Operasi Komputer ?? dan bagaimana sejarah sistem operasi komputer berkembang. ini y
PERANTIKERAS Komputer-komputer besar yang menjalankan kebanyakan operasi komputer untuk sistem informasi tersentralisasi disebut komputer mainframe, atau cukup mainframe saja. Pengguna dapat menggunakan peranti lunak yang telah dikembangkan oleh proramer-programer yang berpengalaman tanpa harus memperkerjakan programer sendiri atau belajar
. Badan Pajak dan Retribusi Daerah BPRD DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 128,9 miliar untuk pengadaan satu unit komputer, lengkap dengan perangkatnya. Komputer yang dimaksud adalah komputer "mainframe". Adapun dalam RAPBD DKI Jakarta, komputer mainframe yang dimaksud sudah disebut merek dan serinya secara yang dimaksud adalah IBM bertipe ZR1 dari seri z14 tipe mesin 3907. Harga satu unitnya ditulis dalam RAPBD sebesar Rp 66,6 miliar. Namun, angka Rp 66 miliar itu ternyata belum apa-apa dibandingkan dengan harga superkomputer yang dibuat oleh vendor-vendor IT dunia. Baca juga Apa Itu Komputer Mainframe yang Ingin Dibeli BPRD DKI? Penasaran seperti apa produk yang dibanderol dengan harga fantastis tersebut?Berikut daftar 10 superkomputer termahal di dunia, dikutip KompasTekno dari The Richest, Selasa 10/12/2019. 10. IBM Roadrunner Rp 182 miliar IBM Roadrunner Sesuai dengan namanya, superkomputer ini dibangun oleh IBM di Laboratorium Nasional Los Alamos, New Mexico, Amerika Serikat. Baca juga Apa Itu Komputer Mainframe yang Ingin Dibeli BPRD DKI? Superkomputer ini dirancang untuk mampu melakukan pemrosesan dengan kecepatan 1,7 petaflops. Meskipun begitu, pencapaian tertinggi IBM Roadrunner terjadi pada November 2008 dengan besaran petaflops. Dengan daya yang dibutuhkan sebesar 444,94 megaflops per watt, menjadikan IBM Roadrunner sebagai superkomputer dengan energi terefisien ke-empat di dunia, versi Supermicro Green500. 9. Vulcan Bluegene Rp 1,4 triliun Vulcan Bluegene Q Vulcan Bluegene merupakan proyek arsitektur untuk memproduksi beberapa ini dirancang untuk mampu dioperasikan dengan kecepatan petaFlops. Meskipun begitu, Blue Gene hanya mampu melaju dengan kecepatan hampir 500 teraFlops. Super komputer ini dikembangkan bersama-sama oleh IBM, Laboratorium Nasional Lawrence Livermore, Departemen Energi Amerika Serikat, dan akademia. Saat ini Blue Gene merupakan superkomputer tercepat kesembilan di dunia menurut BlueGene/Q adalah generasi ketiga dari proyek-proyek IBM setelah BlueGene/L dan BlueGene/P yang bertujuan untuk menciptakan superkomputer, yang dapat mencapai kecepatan operasi dalam kisaran PFLOPS, dengan konsumsi daya yang rendah. 8. SuperMUC Rp 1,5 triliun SuperMUC Sistem ini menggunakan server buatan IBM yang beroperasi di Linux dan berisi lebih dari prosesor Intel dan Westmere-EX, serta memiliki kinerja puncak di atas 3 PFLOPS. Baca juga Pakar IT Komentari Anggaran Komputer Mainframe Rp 128 Miliar BPRD DKI SuperMUC saat ini menempati posisi sebagai superkomputer tercepat ke-14 di dunia. Tak hanya itu, SuperMUC juga digunakan oleh para peneliti Eropa di sejumlah bidang. 7. Trinity Rp 2,4 triliun Trinity Supercomputer Superkomputer ini dioperasikan oleh Laboratorium Nasional Los Alamos dan Sandia National Laboratories. Pemerintah Amerika Serikat menawarkan kepada produsen superkomputer Cray kontrak senilai Rp 2,4 triliun, untuk membangun superkomputer Cray XC ini bersama dengan sistem penyimpanan Cray Sonexion untuk Administrasi Keamanan Nuklir Nasional NNSA. Trinity akan digunakan untuk menjaga agar persenjataan nuklir Amerika tetap aman dan efektif. 6. Sequoia Bluegene/Q Rp 3,5 triliun Supercomputer Sequoia BlueGene/Q Superkomputer Sequoia BlueGene/Q dikembangkan oleh IBM. Sequoia yaitu sebuah sistem IBM BlueGene/Q yang terpasang di Lawrence Livermore National Laboratory. Sequoia juga merupakan superkomputer pertama yang melintasi 10 petaFLOPS dari kinerja yang ini juga pernah merasakan titel sebagai yang tercepat di dunia, setidaknya hingga Juni 2012 lalu. Sequoia digunakan oleh perusahaan nuklir negara AS untuk menyimulasikan umur dari senjata nuklir. 5. ASC Purple and Bluegene/L Rp 4 triliun Supercomputer ASC Purple and Bluegene L ASC Purple dibangun di Laboratorium Lawrence Livermore dengan lima tahap Departemen Energi AS dan Program Simulasi dan Komputasi Advanced milik NNSA. Dibuat untuk mensimulasikan dan mengganti pengujian WMD weapon of mass destruction secara langsung. BlueGene/L berfokus pada bidang ilmiah penting, seperti memprediksi perubahan iklim global, dan mempelajari interaksi antara kepadatan dan polusi atmosfer. Superkomputer ini datang sebagai satu paket. Kedua komputer tersebut diumumkan oleh DoE pada tahun 2002 untuk dikontrakkan ke IBM seharga Rp 4 triliun. Mereka dipasang pada tahun 2005 di Lawrence Livermore Lab. 4. Sierra And Summit Rp 4,5 triliun Supercomputer Sierra and Summit Dua superkomputer ini dirancang dengan menggunakan Power Server IBM, dan akselerator Nvidia Tesla GPU. Keduanya dipasang pada 2017. Seperti yang diketahui sekarang, Tianhe-2 milik Tiongkok jadi superkomputer tercepat di dunia. Kekuatannya saja mencapai 55 PFLOPS, dua kali lipat dibanding runner up-nya. Sementara sistem Sierra nanti akan melampaui 100 PFLOPS dan Summit-nya akan memiliki kapabilitas sebanyak 300 PFLOPS. Baca juga Badan Pajak DKI Ingin Beli Komputer Mainframe Rp 128 Miliar Fungsi Sierra yang ada di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore yaitu untuk menjamin keamanan dan efektivitas program nuklir nasional. Sementara Summit akan sangat bermanfaat bagi aplikasi ilmu pengetahuan di dunia. 3. Tianhe-2 Rp 5,4 triliun Tianhe-2 Tianhe-2 atau “Gugusan Bima Sakti 2”, jadi superkomputer tercepat di dunia. Tim yang terdiri dari ilmuwan dan insinyur sudah merancangnya. Adapun lokasinya ada di National Supercomputer Center, yang ada di Guangzhou, Tiongkok. Rekornya sebagai yang tercepat pertama sudah didapatkan sejak tahun 2013. 863 High Technology Program menjadi sponsornya. Sementara inisiatornya adalah pemerintah negara Tiongkok dan provinsi Guangzhou sendiri. Tianhe-2 ini dibangun di National University of Defense Technology NUDT Tiongkok. Hal itu diputuskan pasca Amerika Serikat menolak aplikasi Intel untuk lisensi ekspor CPU dan co-processor boards. Superkomputer ini bisa mencapai triliun kalkulasi per detik. 2. Earth Simulator Rp 7 triliun Earth Simulator Earth Simulator dikembangkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 1997. Biaya untuk proyek ini sebesar 60 miliar yen. Kalau diubah dalam bentuk dollar AS masa kini, harganya setara dengan 500-an juta dollar atau Rp 7 triliun. Benda ini digunakan untuk model iklim global, mengeluasi efek dari global warming serta permasalahan padat bumi geofisika. Pada tahun 2002, proyek superkomputer ini rampung. Ia dikembangkan untuk Agensi Aerospace Exploration, Institut Atomic Energy Research dan Marine Science & Technology Center Jepang. Dari tahun itu sampai tahun 2004, Earth Simulator jadi superkomputer paling cepat. Sistemnya memiliki fitur-fitur yang bisa melindungi komputer dari gempa bumi dan pencahayaan. 1. Fujitsu K Rp 16,8 triliun Supercomputer Fujitsu K Ini dia superkomputer yang menduduki posisi puncak. Masih dari Jepang. Namanya Fujitsu K, huruf K-nya merupakan inisial dari “kei”. Maknanya yaitu 10 quadrilliun. Pada tahun 2011, TOP500 sempat menempatkan namanya dalam kategori superkomputer tercepat. Kini superkomputer ini menduduki posisi ke-4 untuk yang tercepat di dunia, dengan ukuran kecepatan ada di angka 11 PFLOPS. Sistem komputer “K” ini menguras dana sebesar 140 miliar yen, atau sebesar 1,2 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 16 triliun. Komputer ini memerlukan biaya operasi 10 juta dollar AS Rp 140 miliar per tahun, serta penggunaan daya sebesar MW. Jumlah itu sepadan dengan perumahan kota atau 1 juta dekstop komputer yang terhubung. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
IBM Z mainframe berjalan di z/OS, Linux, z/VM, z/VSE dan z/TPF, dengan beberapa sistem operasi yang sering berjalan pada satu mainframe. Siapa yang pertama kali menemukan sistem operasi? Sistem operasi pertama yang dijual bersama dengan komputer ditemukan oleh IBM pada tahun 1964 untuk mengoperasikan komputer mainframe-nya. Itu disebut Sistem IBM/360 … Apakah IBM memiliki OS sendiri? OS/2 Operating System/2 adalah serangkaian sistem operasi komputer, awalnya dibuat oleh Microsoft dan IBM di bawah kepemimpinan perancang perangkat lunak IBM Ed Iacobucci….OS/2. Desktop OS/2 Warp4. Versi ini dirilis pada 25 September 1996. Pengembang IBM Microsoft Ditulis dalam C, C++ dan bahasa assembly Apakah Unix adalah sistem operasi pertama? Unix membedakan dirinya dari pendahulunya sebagai sistem operasi portabel pertama hampir seluruh sistem operasi ditulis dalam bahasa pemrograman C, yang memungkinkan Unix untuk beroperasi pada berbagai platform. Yang merupakan OS tertua? Sistem operasi pertama yang digunakan untuk pekerjaan nyata adalah GM-NAA I/O, diproduksi pada tahun 1956 oleh divisi Riset General Motors untuk IBM 704-nya. Sebagian besar sistem operasi awal lainnya untuk mainframe IBM juga diproduksi oleh pelanggan. Mengapa Unix tidak digunakan? Unix adalah OS untuk mesin yang lebih besar dan memiliki biaya lisensi yang sangat besar dibandingkan dengan MSDOS. Mikrokomputer kecil dengan perangkat keras berkecepatan relatif rendah tidak dapat menjalankannya – memiliki file swap dan overlay pada floppy disk tidak terlalu berkinerja baik. Apa yang masih menggunakan Unix? Beberapa sistem operasi UNIX masih dikirimkan hari ini iOS, OS X, HP/UX, AIX, Inspur K-UX, FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dan Solaris. Apakah Unix gratis? Ya, UNIX gratis dan open source dan dapat digunakan secara pribadi dan komersial. Ada banyak rasa UNIX yang dibuat dengan kode sumber UNIX dan mungkin memiliki Lisensi Kepemilikan. Apakah Unix itu kernel atau OS? Unix adalah kernel monolitik karena semua fungsionalitas dikompilasi menjadi satu potongan besar kode, termasuk implementasi substansial untuk jaringan, sistem file, dan perangkat. Apa perbedaan Linux dan Windows? Perbedaan Utama Antara Linux dan Windows Linux adalah sistem operasi open-source, sedangkan OS Windows bersifat komersial. Linux memiliki akses ke kode sumber dan mengubah kode sesuai kebutuhan pengguna, sedangkan Windows tidak memiliki akses ke kode sumber. Apakah Microsoft membeli Linux? Bytes Singkat Hari ke-2 Microsoft Build 2016 mengejutkan dunia teknologi ketika Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah membeli Canonical, perusahaan induk Ubuntu Linux, dan menutup Ubuntu Linux selamanya.
Sistem operasi mainframe adalah infrastruktur perangkat lunak jaringan yang memungkinkan komputer mainframe menjalankan program, menghubungkan mesin yang terhubung, dan memproses tugas numerik dan data yang kompleks. Semua komputer menggunakan semacam sistem operasi dasar OS, yang memungkinkan mereka untuk mengatur file dan menjalankan perintah. Perbedaan terbesar antara OS satu komputer sederhana dan sistem operasi mainframe adalah di mana masing-masing berada. Sederhananya, sistem mainframe bekerja pada komputer mainframe, yang biasanya dianggap sebagai semacam “markas” atau server untuk jaringan komputer. Sebagian besar jaringan dan infrastruktur utama memiliki mainframe, di mana data dicadangkan dan sistem diatur secara luas. Kembali pada hari-hari awal komputasi, semua komputer adalah mainframe , dan sebagian besar sangat rumit untuk digunakan dan dioperasikan. Banyak hal telah berjalan jauh, tetapi masih ada peran penting untuk sistem operasi yang lebih besar ini dalam hal mendukung semua intrik lanskap teknologi cararn. Pria memegang komputer Dasar-dasar Sistem Operasi Sama seperti keyboard dan mouse adalah antarmuka antara komputer dan pengguna, sistem operasi adalah antarmuka antara komputer dan perangkat lunak yang dijalankannya. Sistem operasi bertindak seperti polisi lalu lintas yang mendorong dan menarik data ke dan dari memori, register, perangkat input dan output , dan prosesor. Cara termudah untuk berpikir tentang sistem operasi mainframe adalah sebagai sistem operasi pada komputer mainframe, perangkat kuat yang digunakan terutama oleh pemerintah dan bisnis untuk memproses sejumlah besar informasi dan mendukung sejumlah besar pengguna. Asal dan Perkembangan Pada 1950-an, sebelum komputer desktop dan jauh sebelum laptop, semua komputasi dilakukan pada komputer mainframe. Komputer-komputer ini dapat menempati seluruh ruangan dan sebagian besar tidak bertenaga, setidaknya tidak menurut standar cararn. Mereka biasanya melakukan lebih sedikit pekerjaan daripada salah satu komputer laptop saat ini. Faktanya, komputer paling awal dirancang untuk hanya melakukan satu pekerjaan atau menjalankan satu program. Karena program komputer menjadi lebih rumit dan perangkat keras komputer menjadi lebih murah, menjadi lebih efektif untuk membangun komputer yang dapat menjalankan lebih dari satu jenis program sekaligus. Untuk mengaktifkan ini, insinyur komputer harus mengembangkan cara agar komputer dapat menyesuaikan diri dengan program baru dan berbeda. OS mainframe dikembangkan sesuai. Contoh Awal Salah satu fungsi paling awal dari sistem ini adalah membaca kartu punch , yang pada dasarnya adalah versi awal dari floppy disk dan CD yang dapat dibaca. Pada komputer pertama itu , tidak hanya tidak ada mouse, juga tidak ada keyboard. Semua input ke komputer berasal dari kartu dengan lubang yang dilubangi dalam pola tertentu. Posisi lubang menentukan data yang sedang dikirim dan ditransfer. OS membaca setiap kartu dan menerjemahkannya ke dalam data biner yang dipahami komputer dan dapat digunakan untuk menjalankan fungsi spesifik tertentu. Metode input komputer lama ini adalah contoh yang baik tentang apa yang dilakukan sistem operasi. Jika sebuah program komputer mencari serangkaian angka, misalnya, tidak masalah dari mana angka-angka itu berasal. Data biner dapat berasal dari kartu punch, keyboard, skrip Internet, atau perangkat lunak pengenalan suara. Sistem operasi mengambil nomor dari perangkat input dan menyerahkannya ke program, yang kemudian menggunakannya sesuai kebutuhan. Utilitas Modern Melalui hari-hari awal fungsionalitas sistem operasi inilah aspek komputasi cararn pertama kali dirintis. Konsep seperti pemrosesan batch , multitasking, buffering, dan spooling — semua unsur kunci tentang cara kerja komputer saat ini — pertama kali diperkenalkan dalam sistem operasi mainframe tahun 1950-an, meskipun jelas dalam bentuk yang jauh lebih sederhana. Para teknisi telah membangun ide-ide awal ini untuk memungkinkan semuanya, mulai dari transfer data jarak jauh hingga konektivitas Internet ponsel cerdas. Apa yang dilakukan Erasmus?
Mainframe komputer merupakan sebuah perangkat yang diciptakan oleh IBM meskipun dianggap telah ketinggalan jaman di tahun 90 an oleh perusahaan pesaingnya, namun hingga kini produk mainframe terus berkembang dengan pesat dan kuat. Selama kurang lebih empat dekade, IBM telah menginvestasikan dalam pengembangan dan perluasan kemampuan fungsional dari peralatan komputer, termasuk platform teknologi terbaru seperti Linux, Java dan Websphere. Awal pertama pengembangan mainframe komputer terjadi di tahun 60 yang menuntut sumber daya pengolahan data untuk dipergunkan berbagai macam aktivitas pemerintahan. Beberapa tahun kemudian, peralatan ini telah menjadi sebuah alat administrasi untuk digunakan pada banyak perusahaan lokal maupun instansi pemerintahan karena dapat mempercepat pekerjaan dan efesiensi dalam prosedur administrative dan operasional yang lebih besar. Lambat laun mereka mulai untuk menciptakan pusat – pusat pengolahan data milik mereka sendiri. Beberapa versi mainframe komputer yang terkenal yaitu versi IBM 165 yang mempunyai fitur dengan kapasitas tempat penyimpanan data terbesar pada masanya hingga kapasitas 3 megabyte. Hingga saat ini perkembangan mainframe komputer terus dikembangkan, salah satunya perusahaan IBM Academic yang meluncurkan berbagai macam program perkembangan yang mencakup lebih dari 150 universitas dan lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia. Hal ini dimaksudkan untuk membekali para profesional dengan pengetahuan khusus dalam teknologi mainframe dan menyediakan sumber daya pendidikan pada teknologi IMB. Banyak perusahaan – perusahaan pengembang peralatan telekomunikasi khususnya komputer, telah mengembangkan mainframe komputer menjadi lebih baik lagi dan efektif untuk penggunaan pribadi maupun secara umum. Mainframe komputer merupakan dasar dari dibentukanya beragam dan jenis komputer yang beredar di masyarakat. Untuk itulah, IBM dari tahun ke tahun mempunyai program – program yang dikhusukan bagi para pemuda dan profesional untuk mengembangkan keterampilan di bidang mainframe, dan memungkinkan mereka masuk lebih mudah ke pasar tenaga kerja, serta dapat juga sebagai penyediaan keterampilan khusus untuk mengganti seorang teknisi yang sudah tidak berproduktifitas lagi. Dan menurut kabar sudah lebih dari 50 ribu profesional yang mempunyai keterampilan mainframe komputer di seluruh dunia hingga sekarang ini Advertisement
02 Dec 2010 Komputer MAINFRAME Posted at 1109h in centralized system, Deru Sudibyo, enterprise, infrastruktur IT, IT infrastucture, mainframe, mission-critical, MVS, system z, virtual LAN, virtual machine, virtualisasi, VLAN, VM/ESA, z/Linux, z/OS, z/TPF, z/VM, z/VSE, zEnterprise 0 Comments Hari ini kita akan sulit melihat mainframe MF dari halaman depan sebuah lingkungan IT. Karena yang kita lihat adalah tampilan web atau aplikasi bercorak GUI di layar desktop. Kalau tidak diberitahu, kita tidak akan tahu bahwa browser kita sedang sesi dengan HTTP server di MF. Kita juga tidak tahu bahwa aplikasi Microsoft Access kita sedang sesi dengan DB2 server di MF. Kita baru tahu ada MF hanya manakala kita kunjung ke dapur IT. Tidak harus di kamar mesin. Mungkin cukup menengok ke ruang support atau ruang programmer yang khusus menangani aplikasi lagecy. Jika disana kita jumpai penampilan layar telnet-3270 berarti di kamar mesin ada MF. Komputer MF adalah salah satu jenis komputer multiuser terbesar yang hadir paling awal di dunia IT, yaitu sejak awal dekade 60an. Disebut mainframe umumnya karena daya tampungnya terbesar pada masanya, sehingga menjadi penampungan data utama. Tempo doeloe di awal kehadirannya, cukup banyak vendor yang mengklaim produknya sebagai MF.. Namun dalam kompetisi akhirnya pemenangnya hanya IBM. Yang lain tenggelam dan mengikut arsitektur IBM MF menjadi produk kompatibel seperti Amdahl, Hitachi, Fujitsu dll. Satu-satunya yang tetap berdiri sendiri hingga hari ini hanya Unisys dan sangat jarang kita jumpai. Oleh karena itu selanjutnya yang dibahas disini hanya IBM MF. Satu hal yang sering rancu adalah supercomputer. Perlu dicatat bahwa supercomputer bukan MF dan MF bukan supercomputer. Supercomputer adalah komputer kelas mini tetapi memiliki processor yang didampingi dengan berbagai mathematical co-processor paling lengkap dan memori yang cukup besar, sehingga mampu mengolah data secara matematis yang bersifat CPU bound dalam skala yang sangat besar, jauh di atas MF. Sedangkan MF, meskipun kenyataanya hari ini tiap butir prosesornya berkecepatan tercepat di dunia, adalah business purposed computing machine yang umumnya bersifat I/O bound karena lebih fokus kepada kapasitas dan kerapihan database. Kemampuan MF dalam komputasi matematis tidak ada bedanya dengan komputer bisnis kelas mini maupun PC, hanya jauh lebih cepat. Memang ide awal supercomputer adalah MF. Di era 80an IBM sempat menyediakan vector facility VF dan math-assist co-processor untuk MF. Tetapi akhirnya dihentikan dan lahirlah supercomputer. Mungkin pertimbangannya yang memerlukan supercomputer umumnya litbang yang tidak memerlukan I/O bound skala MF. Sehingga lebih baik dipisahkan agar harganya lebih terjangkau. Entah seberapa pakem definisi istilah mainframe, namun yang jelas MF memang sangat berbeda dengan komputer lain. Box atau frame atau cashing utama yang sering disebut main frame hanya berisi CPU, memori dan I/O processor. Bahkan untuk model tertentu pada generasi tertentu, I/O processor dikemas dalam frame terpisah. Dalam frame utama tersebut sebenarnya berisi setidaknya 3 komputer, yaitu 1 komputer utama MF didampingi dengan 2 I/O processor, komputer untuk mengelola I/O, dan 3 service processor untuk mengelola konfigurasi I/O, dulu menggunakan PS/2 lantas diganti dengan Thinkpad. Boot juga harus dilakukan 3 kali. Mula-mula service processor di-boot untuk mengaktifkan service processor software yang jalan di OS/2. Lantas dari service processor kita boot I/O processor untuk mengaktifkan seluruh I/O device sesuai dengan konfigurasi yangsudah disiapkan oleh sysadmin. Dan yang terakhir, setelah konfigurasi I/O aktif, kita boot MF processor mungkin lebih dari satu, juga dari service processor. Dilihat dari konfigurasi I/O, MF bisa menyebar ratusan km seperti jaringan telekomunikasi melalui sambungan fiberoptic dengan teknologi FICON. Disk, tape dan I/O device lainnya bisa berada di kota lain. Misalnya, main frame-nya di Jakarta, disk di Semarang dan Surabaya, tape di Bogor dan Yogya. Berikut ini gambaran awam konfigurasi I/O sistem MF. Gambar ini animasi kampungan. Untuk mengulang animasinya, silakan klik gambar tsb. Namun cara ini tidak berlaku untuk Mozilla Firefox. Konfigurasi pada gambar di atas mirip jaringan komunikasi tetapi bukan jaringan komuikasi. Jaringan komunikasi MF menganut 2 arsitektur, yaitu SNA dan TCP/IP. Berikut ini gambaran awam jaringan komunikasi MF. Gambar ini juga animasi kampungan. Untuk mengulang animasinya, silakan klik gambar tersebut. Namun cara ini tidak berlaku untuk Mozilla Firefox. Mainframe dari Jaman ke Jaman Generasi pertama MF menggunakan 24-bit addressing, sehingga memorinya bisa mencapai 16MB. Produk yang beredar saat itu adalah IBM System/360 atau S/360. Awalnya masih belum mengenal virtual memory, dengan sistem operasi OS/MFT. Menjelang 70an hadir OS/MVT yang pertama kali mengenalkan teknologi virtual memory. Memasuki dekade 70an hadir arsitektur IBM System/370 atau S/370 yang menawarkan berbagai kemajuan baik kinerja maupun kapasitasnya. Kapasitas memori masih 16MB real maupun virtual karena masih 24-bit addressing. Namun kinerja prosesor sudah lebih maju dan sudah mengenalkan model multiprocessor MP. Kemampuan koneksi mesin utama mainframe dengan piranti I/O seperti disk, tape, terminal, printer meningkat drastis. Manajemen kerjanya dipercanggih oleh sistem operasi OS/VS1 yang selain mengandalkan vritual memory juga mengenal spool dan job entry subsystem untuk mendongkrak kinerjanya dalam menangani operasi batch. Tak lama kemudian muncul sistem operasi baru, OS/VS2-MVS yang mampu memperbesar kapasitas virtual memory melalui teknologi multiple virtual storage MVS. Setiap job exekusi satu program atau satu rangkaian seri program dialokasikan satu address space virtual memory utuh mulai address dekat 0 hingga kapasitas yang diperlukan job tersebut max 16MB. Dengan demikian virtual memory tidak lagi 16MB seperti OS/VS1, melainkan multiple 16MB. Dengan OS/VS2-MVS kita bisa menjalankan serentak puluhan job yang masing2 menggunakan memory 16MB. OS/VS2-MVS selanjutnya dikembangkan terus oleh IBM menjadi MVS/370, lantas MVS/SP. Semua dikenal dangan sebutan MVS. MF S/370 lantas hadir dengan berbagai model dan ukuran kapasitas untuk memberi kebebasan pengguna memilih MF sesuai kebutuhannya. Di era ini hadir pula 2 sistem operasi lain, yaitu DOS/VS dan VM/370. DOS/VS adalah sistem operasi multiuser sederhana dengan address space tunggal seperti OS/VS1 untuk mengoperasikan MF kelas terkecil. Harganya pun jauh di bawah MVS. DOS/VS kemudian berkembang menjadi DOS/VSE yang memiliki kemampuan lebur dengan VM/370 untuk memperkecil overhead. Selanjutnya menjadi VSE/SP yang mampu menyediakan 3 address space untuk meningkatkan kapasitas virtual memori yang semula hanya 16MB menjadi 40MB. Sejak DOS/VSE hingga kini orang menyebutnya cukup dengan kata VSE. Sedangkan VM/370 adalah sistem operasi yang menyediakan virtual machine seperti VMware untuk membagi MF yang besar menjadi beberapa virtual mainframe untuk menjalankan sistem operasi apa saja. Semua sistem operasi yang bisa jalan di MF pasti bisa jalan di VM/370. Lantas banyak pengguna memilih VSE dikombinasi dengan VM/370. Karena selain biayanya jauh lebih murah ketimbang MVS, kemampuannya menjadi tidak kalah dengan MVS. Meskipun VSE hanya mampu menjalankan 3 job yang menuntut memori di atas 10MB, namun dengan VM/370, kita bisa menjalankan puluhan VSE di MF. Tentu ada overhead akibat virtualisasi mesin. Tetapi cukup dikompensasi dengan kapasitas hardware yang sedikit lebih besar, tetap jatuhnya labih murah ketimbang MVS. Menjelang dekade 80an, VM/370 dikembangkan menjadi VM/SP dan VM/SP-HPO yang selanjutnya dikenal cukup dengan sebutan VM. Secara internal banyak perubahan drastis dalam rangka meningkatkan kinerja dan menekan overhead virtualisasi. Terutama loncatan kontrol yang semula menggunakan instruksi SVC yang berbasis interupsi sebagian besar dirubah dengan instruksi BR yang tidak melibatkan interupsi. Juga hadir fitur baru, Discontiguous Shared Segment DCSS, kapling memori yang di-shared antar virtual machine untuk memuat modul-modul program yang dipakai bersama antar sejumlah virtual machine. Mirip LPA di MVS, modul-modul program di dalamnya sudah preloaded. Sehingga selain tidak ada lagi I/O overhead, juga menghemat penggunaan memori karena setiap virtual machine mengakses modul yang sama di memori. VSE pun bisa dimasukkan ke DCSS, sehingga sangat menghemat memori bagi yang menjalankan 2 atau lebih VSE. Pengguna sangat menyukainya. Untuk mengakses langsung VM bagi para tenaga support dan administrator, disediakan CMS, sebuah sistem operasi khusus yang hanya bisa jalan di virtual machine. CMS mirip DOS pada komputer PC, single tasking single programming dan hanya mengenal sequential file. Meskipun disediakan editor yang cukup bagus setara editor MVS dan script EXEC2 setara script CLIST pada MVS, CMS tetap tidak menarik. Saat itu jarang orang bermain dengan CMS selain untuk meng-edit dan/atau meng-assemble modul-modul kastom yang diperlukan untuk mensetup konfigurasi VM. Networking hadir dengan arsitektur herarki System Network Architecture SNA dengan 7-layer. Meskipun sangat aman dan stabilitasnya luar biasa, namun mengelola SNA tidak semudah TCP/IP. Memang konsepnya pun jauh berbeda. TCP/IP didisain untuk koneksi kausal antar host dalam jaringan distributed computing. Sedangkan SNA didisain untuk koneksi berjenjang antara MF host sebagai pengendali pusat dengan piranti dumb seperti terminal, teller machine, ATM dll. Semua pengendalian termasuk routing dilakukan di jenjang tertinggi, yaitu MF host. Komputer lain non-MF bisa dikoneksikan ke jaringan SNA sebagai terminal khusus non-dumb dan bisa berkomunikasi dengan MF sebagai mana komunikasi antar komputer. Jika ada lebih dari satu komputer non-MF di jaringan SNA, satu sama lain hanya bisa melakukan sesi komunikasi melalui MF host. Agar antar non-MF bisa berkomunikasi tanpa melalui MF, koneksi fisiknya harus langsung dan di SNA dikonfigur sebagai low entry network LEN. Hadirnya computer networking tertua di dunia ini disusul dengan lahirnya CICS, middleware yang menjembatani pembangunan maupun operasi program-program untuk transaksi online ke jaringan SNA. Program aplikasi cukup menyediakan layar, memanggil CICS untuk menampilkan layar dan menerima data yang dipasok di layar. Selebihnya termasuk sesi komunikasi ditangani oleh CICS. Setiap program aplikasi online dijalankan sebagai subtask di CICS, sehingga satu program bisa dijalankan serempak oleh ribuan user yang online di ribuan terminal tanpa menuntut programmer untuk mempersiapkan programnya menggunakan sarana dan algoritma multitasking. Semua itu ditangani oleh CICS secara internal. Aplikasi apapun yang menginginkan online di jaringan SNA akan jauh lebih mudah dan efisien ditangani CICS. CICS kemudian menjadi harta primadona IBM yang paling ngetop. Memasuki dekade 80an hadir arsitektur penyempurna S/370 yang dinamai IBM System/370 Extended Architecture yang disingkat S/370-XA. Ada 2 pembaharuan yang paling signifikan yaitu, addressing 31-bit dan konfigurasi I/O benar-benar terpisah dari CPU dan ditangani oleh I/O processor yg disebut channel subsystem CSS. Dengan CSS, channel addressing yang semula 4-bit 0-F menjadi 8-bit 00-FF sehingga mampu mencapai 256 koneksi channel. Device unit addressing-nya tetap 8 bit 00-FF tiap koneksi channel. Sehingga satu konfigurasi mainframe S/370-XA mampu mencakup 256 x 256 I/O devices di luar networking. Meskipun addressing-nya 31-bit, jika kita bongkar fisiknya akan tampak 32-bit. Namun IBM ingin konsisten menjaga kompatibilitas agar seluruh object program yang dibikin di S/370 dan S/360 tetap jalan di S/370-XA tanpa harus mengkompilasi ulang, maka 1 bit paling depan dikorbankan sebagai tanda. Jika bit ini nyala berarti exekusi menggunakan addressing 31-bit. Jika bit tsb mati maka exekusi menggunakan 24-bit. Dengan demikian program-program 24-bit dari era S/360 dan S/370 bisa berjalan serentak atau simultan bersama dengan program-program 31-bit dari era S/370-XA. S/370-XA bukan pengganti S/370. Mereka hidup bersama di pasar dan pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan. Untuk mengoperasikan MF S/370-XA, sistem operasinya pun disesuaikan, yaitu MVS/XA. Pengguna bisa mendapatkan puluhan hingga ribuan address space berukuran 2GB 31-bit dan 16MB 24-bit dalam kombinasi bebas sesuai program-program yang sedang dioperasikan. VM juga disesuaikan, yaitu VM/XA, yang mampu membangkitan sejumlah virtual machine berarsitektur S/370-XA, S/370 dan S/360. Kali ini IBM tidak menghadirkan VSE khusus untuk S/370-XA, dan VSE yang ada saat itu VSE/SP tidak bisa jalan native di mesin S/370-XA. Mungkin untuk mencegah terjadinya boyongan pemakai MVS ke VSE. Menjelang pertengahan dekade 80an VM mengalami perkembangan yang luar biasa. IBM menambahkan GCS, sistem operasi khusus seperti CMS yang memiliki kemampuan multitasking dan multiprogramming. Konon GCS adalah OS/VS1 yang dimodifikasi. VTAM, sebuah sistem operasi jaringan NOS SNA yang semula hanya jalan di MVS dan VSE, lantas bisa jalan pula di GCS. CMS juga dikembangkan. VSAM, sebuah filesystem paling canggih saat itu yang semula hanya tersedia di MVS dan VSE, lantas tersedia pula di CMS dan GCS dan bisa sharing bebas antar CMS antar virtual machine. Filesystem CMS yang tidak share pun berkembang menjadi shared filesystem SFS. CMS juga diberi kemampuan multitasking meskipun tidak multiprogramming. Juga disediakan IUCV, sarana komunikasi antar program antar virtual machine mirip socket pada TCP/IP. Dengan IUCV, kita bisa bikin program di CMS untuk mengakses fungsi-fungsi VTAM di GCS agar bisa online di seluruh jaringan SNA. Berangsur CMS juga dilengkapi dengan sarana window untuk menampilkan panel berlapis dan command pipelining seperti Unix. CMS lantas tidak saja dihuni oleh orang-orang support dan admin VM. Para programmer VSE hampir 100% boyong ke CMS. CMS lantas menjadi development house terbaik, jauh lebih baik ketimbang ICCF yang disediakan VSE. Bagi lingkungan IT yang menjalankan MVS dengan VM pun rata-rata development team-nya boyong ke CMS untuk mendapatkan fasilitas lebih. Selain tersedia sarana HELP yang canggih mirip ebook dan langsung bisa mengexekusi command yang dipertanyakan tanpa keluar dari HELP window. Revolusi VM ini memicu hadirnya vendor-vendor baru seperti Oracle, Focus, Goal System, Mincom dll. DBMS yang semula hanya ada di MVS, yaitu IMS DBMS dari IBM, DB2 RDBMS dan IBM dan IDMS dan Datacom DBMS dari CA, lantas lahirlah bayi DBMS baru untuk VM, antara lain Focus dan Oracle. IBM juga menghadirkan DB2 versi VM yaitu SQL/DS. CMS lantas tidak hanya menjadi development tools, tapi juga production seperti VSE dan MVS. Terlebih setelah IBM menghadirkan CICS versi CMS dinamakan CICS/CMS untuk development dan test dan versi GCS dinamakan CICS/VM untuk production, maka tercatat dalam berbagai media berita saat itu sekitar tahun 1987 bahwa 46% pengguna MVS dan VSE di USA bermigrasi ke native VM. IBM merasa rugi karena VM lebih murah, maka CICS/CMS dan CICS/VM dihentikan. Tentu sebagian pengguna yang mulai fanatik VM maupun vendor yang mendukung VM kecewa berat. Entah ada kaitannya dengan kekecewaan di atas atau tidak, namun kenyataannya di awal dekade 90an muncul berbagai slogan yang mencerca mahalnya MF dan ajakan downsizing yang dibarengi hadirnya konsep open system yang mengandalkan Unix yang sudah lama tenggelam menjadi platform sistem operasi dan TCP/IP warisan militer Amerika sebagai platform networking-nya, serta C/C++ sebagai platform bahasa pemersatu tingkat terbawah. Open system ternyata berhasil menggiring pasar dan opini publik untuk menempatkannya sebagai pilihan ideal. Pasalnya, 1 dengan TCP/IP yang menganut koneksi kausal sebagai networking platform, publik yakin beban komputer besar seperti MF bisa dipikul oleh puluhan hingga ribuan komputer kecil-kecil dalam jaringan TCP/IP. Terlebih dengan konsep baru client/server yang mampu menginspirasi para pakar software untuk menghadirkan berbagai aplikasi modern. 2 Meskipun Unix mampu melakukan multitasking dan multiprogramming seperti semua OS MF, bahkan command pipelining seperti CMS-nya VM, kinerja Unix sangat terbatas dan sangat tidak userfriendly, jauh dibanding MVS, VSE apalagi VM. Namun Unix memiliki kelebihan dibangun dengan bahan dasar utama C. Sehingga processor apa saja selama produsennya menyediakan C compiler bisa dibangun Unix untuk mengoperasikannya. Dengan demikian para produsen processor tidak perlu lagi pusing 7 keliling memikirkan dan membuatkan OS. Cukup membuat C compiler, beli Unix sourcecodes dan kompilasi sourcecode tsb dengan compiler bikinannya, pasti hadirlah Unix yang pas untuk processor-nya. Beberapa bagian yang bersifat khusus bisa langsung di-coded dalam binary dan disertakan selama kompilasi. Tidak perlu assembler. Kebijakan ini membawa angin segar bagi semua produsen processor. Sehingga mereka sama-sama kampanye downsizing dan mengunggulkan open system. IBM dengan MF-nya yang mendominasi dunia IT tentu merupakan target utama kampanye downsizing. Satu saja MF tumbang sudah merupakan lahan yg hebat. Bayangkan jika IT sebesar Citibank atau pemerintah US beralih dari MF ke komputer kecil-kecil, akan ada order jutaan komputer kecil. Sementara sebagian besar produsen software yang sudah mapan adalah produsen software untuk MF. Tentu mereka berusaha sekuat tenaga mengumandangkan kampanye tandingan yang mengunggulkan MF. Sedangkan produsen software yang belum mapan yang notabene jauh lebih banyak ketimbang yang mapan, buru-buru alih haluan ke open system untuk mencari kesempatan. Macintosh, produsen hardware dan software, berinisiatif maju beberapa langkah. Menyadari tidak userfriendly-nya Unix, Macintosh menambahkan fitur kosmetika pada Unix-nya dengan GUI yang kemudian dinamai Mac OS, sebuah OS berbasis Unix namun sangat dan paling userfriendly saat itu di planet bumi. Kejutan ini mandapat respon sangat positif di pasar USA. Melihat berkah yang diterima Macintosh, Microsoft pun tidak mau kalah. Microsoft mulai berpikir keras bagaimana membuat OS berkosmetika GUI. Takut dituduh menjiplak Mac OS, maka Microsoft tidak ikut mengadopsi Unix, melainkan membikin OS sendiri yang berkosmetika GUI dinamakan Windows. Awalnya Windows tetap merupakan sistem operasi komputer pribadi yang tidak memerlukan networking. Yang lebih diutamakan memberi kemudahan bagi pemakai untuk melakukan keperluan komputasi pribadi. Harganya pun sangat murah dipaket bersama penjualan hardware komputer. Entah ini persekongkolan monopoli terselubung antara Microsoft dengan produsen komputer, atau pembajakan. Yang jelas, kala itu para pemakai dari negara-negara tertinggal yang kurang mengenal hukum dagang seperti Indonesia sepertinya dibiarkan membagi-bagikan Windows gratisan. Namun walhasil, Microsoft berhasil menjadi produsen software terbesar di dunia. Setelah dikenal lebih luas dari Mac OS di luar USA, Windows kemudian mengadopsi TCP/IP dan mulai merambat ke aplikasi IT ringan tanpa meninggalkan fungsi utamanya sebagai komputer pribadi. Sebenarnya MF juga menyediakan C compiler sejak awal. Tentu saja Unix source code juga bisa dikompilasi menjadi Unix-nya MF. Tetapi IBM merasa akan banyak kehilangan esensi dan kelebihan arsitektur MF. Sehingga IBM tetap mempertahankan MF. TCP/IP segera diadopsi, pertama kali di VM, lantas MVS menyusul dan VSE yang terakhir. SNA juga dirombak total menuju koneksi kausal menjadi SNA/APPN yang diharapkan menandingi TCP/IP. Arsitektur keseluruhan hardware dirombak dari S/370 dan S/370-XA menjadi IBM Enterprise System Architecture/370 atau ESA/370 yang berorientasi enterprise yang mensaranai sebesar-besarnya aplikasi client/server dengan platform non-MF termasuk open system baik melalui SNA/APPN maupun TCP/IP. ESA/370 merupakan langkah persiapan menuju 64-bit addressing. Sebagian besar komponen hardware sudah 64-bit. Tetapi belum ditemukan teknik terbaik mengimplementasikannya ke tingkat aplikasi agar kompatibilitas aplikasi 31-bit dan 24-bit tetap terjamin. Sehingga implementasinya baru untuk menambahkan expanded storage, memori di atas address 2GB yang dikelola mirip virtual memory tetapi aksesnya terbatas pada tingkat frame 4KB. Sehingga pemanfaatannya baru untuk paging dan kinerjanya sangat signifikan dibanding paging ke disk. ESA/370 benar-benar menggantikan S/370 dan S/370-XA. OS-nya pun menyesuaikan, yaitu MVS/ESA, VM/ESA dan VSE/ESA, yang berasal dari OS versi pendahulunya dengan menambahkan fitur untuk mengelola expanded storage. Namun apa mau dikata, Dewi Fortuna kali ini berpihak pada open system. IBM MF yang sejak awal 60an telah mendominasi jagat IT berangsur terkikis oleh open system. Sejumlah instansi beralih ke PC-based distributed system. Hari demi hari MF makin terkikis dan makin tidak dikenal dalam percaturan IT. Dianggap sebagai dinosaur, binatang paling besar yang paling primitif. Hanya aplikasi IT yang mission-critical seperti bisnis finansial terutama bank, pemerintahan dan reservasi penerbangan yang bertahan dengan MF. Karena mereka mengkaji secara serius bahwa belum ada platform selain MF yang benar-benar compliant untuk aplikasi mission-critical. Namun di negara-negara tertinggal yang kurang mampu mengkaji IT saat itu seperti Indonesia, Vietnam dan negara-negara Afrika tengah banyak yang latah ikut downsizing meskipun aplikasinya mission-critical. Karena sewaktu masih menggunakan MF pun mereka belum tahu apa itu mission-critical. Bahkan online pun satu dua baru mencoba-coba memulai. Di Indonesia, BNI baru online 600 cabang. BCA sudah lebih banyak meskipun mulainya belakangan. Kebanyakan masih mengandalkan batch. Setiap orang bisa men-shutdown MF kapan pun tanpa meminta maaf. Sehingga mereka tidak merasa kehilangan apapun dengan beralih dari MF ke open system. Di Indonesia yang tidak ikut latah downsizing saat itu antara lain BCA, BII, Lippobank, BBD, BankDuta, BankExim, Bank Danamon, Bank Bali, GIA, KS, IPTN, PAL, Pertamina dan Indocement. MF makin terkikis, tetapi IBM tetap gigih mengembangkannya. Pada pertengahan dekade 90an, IBM menghadirkan arsitektur IBM System/390 atau S/390 untuk memperbaiki sekaligus menggantikan ESA/370. Kali ini hampir semua komponen sudah 64-bit. Expanded storage benar-benar alokasi dinamik central storage. Sejumlah instruksi baru juga dihadirkan untuk mengexplorasi kelebihan 64-bit dari program 31-bit, seperti extended addressing. OS-nya juga menyesuaikan. MVS/ESA menjadi OS/390 dan VM/ESA menjadi VM/390. VSE tidak disesuaikan karena dianggap pesimis. VSE masih bisa dijalankan tapi dengan VM/390. Kelebihan OS/390 dan VM/390 dibanding versi ESA adalah kemampuannya dalam mengexplorasi kelebihan 64-bit dari program 31-bit. Kelebihan paling signifikan tampak pada OS/390, yaitu sertifikasi bahwa OS/390 termasuk anggota open system. Kenyataannya, OS/390 merupakan hasil perkawinan antara MVS dan Unix. Melalui komponen Unix system services USS, kita tidak sekedar melihat tampilan OS/390 seprimitif Unix, kita juga bisa melakukan programming benar-benar bergaya Unix. Apesnya open system menghadirkan fatwa baru yaitu open source yang tidak mungkin diikuti oleh IBM. Sekali lagi perjuangan MF S/390 gagal dan terkikis oleh Linux dan keluarga GPL-nya. IBM pun untuk “menyelamatkan’ hardware MF, terpaksa ikut mengembangkan Linux menjadi Linux/390 dan melakukan spec-down MF yang dikhususkan untuk Linux. Rupanya gigih juga perjuangan sang mantan dominator yang mulai kehilangan taringnya. Memasuki era millennium, IBM menghadirkan pengganti arsitektur S/390. Arsitektur MF yg baru ini dinamakan “z” dengan huruf kecil dan IBM menuliskannya agak kesulitan, “IBM z/Architecture” atau “IBM System z“. Tetapi tidak pernah ditulis S/z 🙂 OS-nya pun serta merta di-z-kan semua. OS/390 menjadi z/OS. VM/390 menjadi z/VM. Dan VSE yang semula sudah ditinggalkan dihadirkan kembali sebagai z/VSE. Kenapa penamaannya aneh? Kenapa dipilih z? Tidak ada penjelasan resmi. Ada yang bilang hoki IBM sudah beralih dari numerik ke aksara. Ada pula yang bilang dipilih z melambangkan jurus perjuangan terakhir sesuai posisi z pada abjad huruf latin. Namun kenyataannya memang IBM merubah semua numenklatur teknologinya ke aksara kecil. MF z ini sepertinya merupakan finishing dari perjalanan menuju 64-bit tanpa meninggalkan 31-bit dan 24-bit yang diawali dari ESA/370 melalui berbagai penyempurnaan sepanjang S/390. Patut diacungi jempol, MF z ini trimodal computing yang mampu mengoperasikan aplikasi 64-bit, 31-bit dan 24-bit serempak. Program aplikasi 24-bit dari era S/360 dijamin jalan mulus di MF z berdampingan dengan aplikasi 64-bit tanpa harus mengkompilasi atau meng-assemble ulang. Demikian pula program aplikasi 31-bit. Dengan berbasis 64-bit addressing, setiap address space MF z bisa mencapai 16,777,216 TB. Jika dioperasikan dengan z/VSE yang mampu membangkitkan 3 address space, maka total virtual memory menjadi 50,331,648 TB. Dengan z/OS yang mampu membangkitkan ribuan address space dan data space maupun hyper space, kita akan mendapatkan kapasitas memori yang tak terbatas. Demikian pula dengan z/VM yang mampu membangkitkan ribuan virtual machine dan masing-masing virtual machine bisa mengoperasikan z/VSE yang mampu membangkitkan 3 address space, dan/atau z/OS yang mampu membangkitkan jutaan address space, data space maupun hyper space, dan/atau z/Linux yang hanya satu address space, tentu kapasitas memorinya menjadi tak terhitung lagi. Jurus pamungkas IBM dengan menghadirkan System z ini terbukti berhasil. Sejak tahun 2001 hingga hari ini revenue IBM di sektor MF z terus meningkat. Mereka yang bermain di wilayah mission-critical tidak lagi ragu mengembangkan apllikasi di z/OS setelah hampir satu dekade mempelajari teknologi yang beredar hari ke hari tidak menemukan contoh signifikan kemampuan open system dan open source di wilayah tersebut. Justeru sebaliknya, dengan z/OS mereka bisa mengembangkan aplikasi open system dalam satu atap dengan aplikasi mission-critical maupun legacy yang harus dipertahankan. Dengan wadah tunggal tentu konfigurasi menjadi sederhana memudahkan pengoperasian, administrasi dan perawatan. Terlebih mekanisme backup System z yg mission-critical compliant menambah rasa aman tersendiri. Mereka yang di luar wilayah mission-critical pun banyak yang tergiur beralih ke MF z. Terutama mereka yang bermain dengan banyak server kecil berbasis Linux`seperti internet dan hosting provider. Mengelola 10 hingga 20 server mungkin tidak masalah. Tapi mengelola 50 server atau lebih, bahkan ratusan mungkin lain cerita. Menggabungkan konten semua atau sejumlah server kecil ke satu server yang lebih besar bukan hal yang mudah. Selain teknisnya kadang memang sulit, ada pula yang memang tidak mungkin disatukan. Apalagi hosting provider yang mana konten setiap servernya dikelola sendiri oleh para nasabah. Sementara, System z dengan z/VM menawarkan kesederhanaan luar biasa dalam beternak server kecil. z/VM menyediakan ribuan bahkan puluhan ribu virtual server untuk Linux maupun OS MF. Jika kita punya 50 atau lebih server Linux dalam satu atau lebih ruangan dengan kabel sedemikian semrawut, maka sudah waktunya untuk menyederhanakannya ke satu server yang berukuran besar. Sejauh ini baru ada 2 pilihan. Jika server besar yang kita bilih berbasis Intel, maka sarana yang harus kita gunakan adalah VMware dengan OS yang mendukungnya. Jika server besar yang kita bilih MF z, berarti kita memilih z/VM. Tentu ada plus minusnya, namun intinya sama, me-rehost setiap server yang kita targetkan ke virtual server. Virtual server tidak memerlukan ruangan, kabel maupun listrik. Ribuan virtual server menyelinap tak berujud dalam virtual machine. Koneksinya satu sama lain jika ada juga menggunakan virtual line yang tidak memerlukan hardware apapun tetapi jauh lebih cepat karena sebenarnya melalui memori. Sehingga kita mendapatkan nilai lebih dari sekedar menyederhanakan ujud dan kesemrawutan. Tapi ini semua berkat kelambanan pihak open system dan open source dalam mengejar kekurangannya memenuhi kebutuhan dukungan terhadap aplikasi mission-critical yang sebenarnya menjadi tolok ukur aplikasi IT. Ibarat kendaraan, aplikasi mission-critical adalah medan offroad yang memerlukan ketangguhan kendaraan untuk melintasinya. Dalam hal ini MF dapat diibaratkan seperti Toyota Land Cruiser, Jeep atau Land Rover, sudah kadung tercitra legendaris melalui ribuan bukti yang tidak mungkin tersingkir begitu saja oleh Mitsubishi Pajero melalui pentas Paris-Dakkar. Demikian pula MF… para penghuni medan mission-critical seperti perbankan dan pemerintahan sudah merasa terpenuhi kebutuhannya oleh MF selama puluhan tahun. Mereka cenderung tidak berani mencoba-coba karena resikonya tidak sebanding dengan manfaatnya. Melihat dan menimbang itu semua, saya secara pribadi semakin mantap memilih platform MF untuk mewujudkan cita-cita lama sejak masih kuliah di Dept Statistika Komputasi IPB untuk mendirikan sebuah industri software di Tanah Air. Dan alhamdulillah sudah saya wujudkan sejak tahun 2004 dan produk perdananya adalah automation tools. Detilnya dapat anda baca di Topik-topik terkait OS Mainframe Mengoptimasi z/OS GDPS – Konfigurasi Sistem Komputer Antar Kota Antar Propinsi Downsize – Manfaat apa Mudharat? Mainframe z/Enterprise, Cara Jitu Beternak Server Capacity Planning untukVirtualisasi Mainframe Solusi Paling Jitu untuk e-Gov Web Server Sederhana Berbahanbaku Rexx untuk z/OS Virtualisasi dengan z/VM makin Heboh Awan Cumulonimbus Hadir di Jagat IT
Selamat datang di Takatik – Informasi Utak-atik! Di saat anda memulai membaca artikel ini, pasti anda sedang menggunakan komputer atau smartphone, yang menjalankan sistem operasi tertentu. Terus, apa sih sistem operasi itu? Seberapakah pentingnya dia di kehidupan kita sehari-hari? Gimana sih ceritanya, kok bisa sampai ada sistem operasi komputer? Semua jawaban dari pertanyaan anda tersebut akan kita dibahas di sesi ini. Mari kita bahas satu per satu dari sejarah hingga macam-macam sistem operasi komputer yang ada di sekitar kita ini. Apa itu Sistem Operasi? Berbagai sistem operasi yang beredar sekarang, meliputi sistem operasi komputer dan mobile Sebelum kita membahas lebih dalam, kita harus tahu terlebih dahulu – apa sih operating system OS, alias sistem operasi itu? Sistem operasi adalah perangkat lunak sistem yang menghubungkan pengguna dengan komputernya, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai macam kegiatan dasar — seperti menjadwal tugas, menjalankan aplikasi, dan mengontrol perangkat yang ada seperti pekerjaan kantoran, desain, programming, atau sekadar bermain game, dan pastinya juga membaca artikel ini. Berbagai perangkat komputer dilengkapi dengan berbagai macam sistem operasi tertentu. Terus, bagaimana awal sistem operasi dibuat? Awal Sistem Operasi Dibuat ENIAC, komputer segede ruang tamu Sebelum sistem operasi pertama kali dibuat, komputer dibuat dan digunakan untuk mengolah dan menghitung data-data penting, seperti sensus sampai data sensitif milik militer. Dan ukuran komputer waktu itu gan, gede banget. ENIAC contohnya, memiliki ukuran sebesar ruangan kamar. Untuk mengoperasikannya pun tidak mudah. Nah, dari situlah sistem operasi mulai dikembangkan. Baca juga Sejarah Perkembangan Komputer Dari Abacus Hingga Smartphone Komputer yang paling pertama dibuat adalah mainframe, komputer berukuran besar yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk memproses data-data penting seperti sensus dan berbagai statistik. Komputer komputer ini awalnya tidak mempunyai sistem operasi apapun. Untuk menjalankannya dibutuhkan para penggunanya, yang secara rutin datang untuk menjadwal pekerjaan dengan memasukkan program dan data, dan karena di saat itu belum ada flashdrive atau harddisk, seringkali disimpan di dalam tape atau kertas magnet dan paper punched card. Proses ini tentu menguras tenaga dan waktu para pekerja. komputer mainframe modern, digunakan untuk memproses data perusahaan-perusahaan besar Sampai akhirnya pada tahun 1956, Robert L. Patrick dari General Motors mengembangkan sebuah sistem untuk mengoperasikan mesin mainframe IBM 704 mereka. Sistem operasi ini diberi nama GM-NAA I/O. Sistem Operasi ini didesain untuk mengalihkan komputer ke pekerjaan berikutnya secara otomatis, hingga pekerjaan itu selesai dengan sendiri. Sistem Operasi ini digunakan pada 40 komputer mainframe IBM 704 yang ada pada waktu itu. Lima tahun berikutnya Burroghs Corporation mengembangkan Master Control ProgramMCP untuk mainframe B5000 milik mereka. Bahkan hingga kini, MCP masih digunakan oleh mesin-mesin Unisys ClearPath/MCP. Setelah bertahun-tahun hanya berfokus pada bisnis produksi perangkat keras, IBM pada akhirnya ikut berkecimpung pada pembuatan perangkat lunak sistem operasi di tahun 1966. Walaupun pada awal pengembangannya dipenuhi oleh banyak kegagalan pada sistem operasi mainframe yang kurang sukses, rilis DOS/360 dan para suksesinya mampu membawa IBM menjadi pemimpin utama dan memonopoli pasar perangkat keras dan perangkat lunak sistem operasi di masa itu, hingga bertahun-tahun kemudian. Munculnya sistem operasi yang lebih “ramah pengguna” Xerox Alto, komputer personal Personal Computer – PC pertama yang dibuat pada tahun 1973 Seiring dengan berkembangnya komputer di masa 1960-an, mulai bermunculan upaya untuk mengecilkan’ ukuran komputer dan membuatnya mudah dipakai oleh siapapun, perusahaan maupun perorangan. Alhasil, banyak bermunculan komputer-komputer personalPC – Personal Computer berukuran kecil, yang benar-benar menghemat tempat. Begitu pula pada sistem operasi, yang dikembangkan agar semakin mudah digunakan oleh siapapun. 3 tahun setelah IBM mencoba membuat sistem operasi, sekelompok programmer dari AT&T Bell Labsbernama Ken Thompson, Dennis Rithcie, Douglas Mcllroy, dan Joe Ossana mengembangkan Unix. Walaupun pada awalnya hanya digunakan pada komputer-komputer perusahaan AT&T, pada akhirnya sistem operasi ini tersebar secara luas di universitas-universitas. Sistem operasi ini menggunakan bahasa pemrograman C, yang memungkinkan para penggunanya bisa mengutak-atik sistem operasi dengan mudah. Di tahun 1973, CP/MControl Program/Monitor – yang nantinya berubah menjadi “Control Program for Microcomputers“ dibuat. Walaupun awalnya hanya sekedar menjadi proyek sampingan dari perusahaannya, Digital Research, CP/M buatan Greg Kildall ini malah menjadi sistem operasi yang populer di tahun 1970-an. Banyak sekali aplikasi yang dikembangkan untuk OS ini, seperti WordStar dan dBASE. Sistem operasi ini bahkan di-port ke berbagai hardware, membuatnya kompatibel untuk berbagai jenis komputer. Pada awalnya IBM ingin menggunakan CP/M sebagai sistem operasi komputer personal mereka. Tapi ujungnya mereka memilih MS-DOS, karena masalah perundingan mereka yang gagal dicapai. Sistem operasi yang mudah dimodifikasi, juga memudahkan banyak orang untuk membuat OS versi mereka sendiri. Pada tahun 1977, University of California di Berkeley mengembangkan BSD Berkeley Software Distribution, adalah variasi unik lainnya dari Unix versi awal buatan Bell Labs. 1980-an, bangkitnya komputer personal, dan lahirnya Microsoft dan Apple Microsoft dan Apple, siapa coba yang tidak kenal dengan dua nama ini? Dua rival raksasa komputer ini sangatlah terkenal dengan produknya dengan kelebihan-kelebihan tersendiri di masing-masing merek. Microsoft dengan kompatibilitasnya yang luas, dan Apple yang mengagung-agungkan keindahan, desain dan kemewahan. Keduanya sangat laris di pasaran, dan saling bersaing untuk merebut hati para konsumen. Mungkin kalian saat ini sedang menggunakan Windows 10, atau browsing dengan Safari di Mac OS? Dari kesuksesan mereka saat ini, sejarahnya cukup panjang lho. Di tahun 1980-an, komputer personal semakin banyak diminati karena ukurannya yang kecil dan digunakan. IBM, sebagai produsen PC saat itu masih memonopoli pasar. Walaupun komputer personalnya sangatlah terkenal, IBM terus mencari sistem operasi baru yang lebih bagus. Datanglah Microsoft, perusahaan software yang didirikan oleh Bill Gates dengan MS-DOS buatannya. tampilan awal MS-DOS, sebelum adanya GUI Dikembangkan pada tahun 1981, OS ini ditujukan untuk komputer personal buatan IBM, dan menjadi OS pertama yang tersedia secara luas untuk para pengguna komputer rumahan. 4 tahun setelahnya, Microsoft merilis Microsoft Windows, yang semakin mempopulerkan sistem operasi kepada masyarakat. OS inilah yang menjadi cikal bakal Windows yang sedang kita pakai saat ini. Windows menawarkan para pengguna Graphical User Interface GUI – Antarmuka pengguna grafis, yang benar-benar memudahkan penggunanya untuk mengoperasikan komputernya. Fitur ini pun membuat produk Microsoft ini laris manis di pasaran. salah satu versi windows paling awal, windows Muncul dan naiknya Microsoft ke panggung persaingan sistem operasi, bukan berarti menjadi tanda kekalahan bagi Unix – tapi justru malah semakin berkembang. Setahun setelah MS-DOS dirilis, Sun Microsystems mengeluarkan SunOs, sebuah varian dari Unix yang didasarkan dari BSD yang tidak kalah populer dari produk buatan microsoft tersebut. Pembuatan OS ini berujung pada pengembangan Solaris, sistem operasi yang dibuat sebagian berdasarkan dari SunOS itu sendiri. Hingga pada tahun 1991, Linus Torvalds merilis Linux, sebagai vairan Unix yang gratis, dan menjadi pelopor Open Source yang kita kenal hingga saat ini. Tux, maskot awal Linux Setahun sebelum Microsoft merilis windows, ternyata Apple, perusahaan komputer milik Steve Jobs telah merilis terlebih dahulu OS dengan fitur GUI yang menarik. Apple merilis Mac OS untuk pertama kalinya bersamaan dengan produk komputer barunya, Macintosh, yang didesain untuk para pengguna komputer rumahan. Macintosh dan Mac OS sendiri juga ditargetkan untuk melawan monopoli IBM saat itu. Hal itu tergambarkan pada iklan komersial Macintosh pada tahun 1984 ini, yang secara halus menyindir monopoli raksasa perusahaan komputer tersebut. Apple dan Microsoft sempat berantem lho, hanya gara-gara masalah hak penggunaan GUI. Penggunaan fitur ini pada Windows mengakibatkan sengketa antara Apple dengan Microsoft. Pihak Apple menganggap kalau hal ini adalah sebuah plagiarisme terang-terangan, mengingat Windows dirilis setahun setelah Mac OS keluar di pasaran. Masalah ini pun pada akhirnya kelar, dengan microsoft tetap memegang hak untuk menggunakan GUI pada produknya. Walaupun masalah ini pernah terjadi di masa lalu, Steve dan Bill tetap akur dan menjaga persahabatannya. Walaupun musuh di dunia persaingan pasar komputer, di belakang tetaplah teman sejati. Steve Jobs dan Bill Gates Sepak terjang Microsoft tidak hanya sampai di situ saja. OS/2 dirilis pada tahun 1987 berkat hasil kerjasama IBM dengan Microsoft. Walaupun OS ini digadang-gadangkan dan dipasarkan secara bertubi-tubi, OS/2 gagal merebut hati para konsumen. Akan tetapi, microsoft tetap tidak patah hati, dan terus mengembangkan OS miliknya – Windows. Dikembangkan oleh microsoft di tahun 1993 sebagai OS-nya server high end, Windows NT menjadi sistem operasi dasar server hingga saat ini. NT biasanya digunakan di komputer-komputer server untuk membendung dominasi Unix di persaingan pasar. Tahun 1995 adalah tahun yang “fantastis” bagi microsoft. Peluncuran Windows 95 adalah peluncuran yang benar-benar mengangkat nama microsoft di mata Amerika Serikat dan dunia. Saking ambisiusnya, microsof rela menggelontorkan uang sebesar US$ 3 Juta Sekitar Rp 42,3 Milyar hanya untuk membeli lisensi lagu “Start Me Up” milik Rolling Stones untuk dipasang di iklan komersial mereka berikut ini, Keambisiusan mereka pun terbayar. Setelah mengadakan acara peluncuran dan konferensi yang keren, 40 Juta kopi Windows 95 berhasil terjual di tahun pertama. Bahkan hingga tahun 2002 OS ini masih menjadi sistem operasi paling populer, yang bahkan mengalahkan OS penerusnya – Windows 98 – dan banyak sistem operasi lainnya. Kelihatannya, Unix semakin tenggelam. Tapi pada kenyataannya nggak juga, lho. Di tahun 1997, masih Sun Microsystems terus gigih mengembangkan sistem operasinya yang beda dari yang lainnya. Javanamanya. Diambil dari nama kopi khas pulau Jawa yang populer di Amerika, sistem operasi ini menggunakan bahasa yang pemrograman yang dikembangkan sendiri, Java programming languange, dibuat untuk berbagai perangkat keras, termasuk PC. Mungkin saat ini di komputer anda sudah terpasang Java, secara sadar maupun tidak sadar. Apalagi jika anda mempunyai browser atau mempunyai game Minecraft, yang membutuhkan Java untuk memainkannya. logo java, yang menyerupai kopi Perlombaan ketat Windows dan Mac OS Walaupun sempat sukses pada masanya, Steve Jobs malah pernah dipecat oleh perusahaan buatannya sendiri. Hebatnya ia tetap tidak putus asa. Ia mendirikan lagi perusahaan komputer bernama NeXT, yang pada akhirnya dibeli oleh Apple seharga US$ 429 Juta. Pembelian inilah yang memebuat Jobs kembali ke singgasana Apple pada tahun 1997. Steve Jobs pada tahun 1997 Tak lama setelah Steve Jobs kembali ke panggung, Apple langsung merilis Mac OS 8 dengan banyak perbaikan user interface yang signifikan yang juga bisa diganti dengan skin-skin yang tersedia, banyak peningkatan stabilitas dan banyak fitur tambahan lainnya. Hal ini membangkitkan Apple dari keterpurukannya di masa tidak adanya Steve Jobs, dengan terjualnya Juta kopi Mac OS 8 di dua minggu pertama setelah rilis, dan 3 Juta kopi dalam waktu 6 bulan. user interface mac os 8 Melihat bangkitnya Apple, Microsoft pun tidak mau ketinggalan. Seperti namanya, Windows98 dirilis pada tahun 1998, versi peningkatan dari windows 95. Salah satu fitur peningkatan yang paling disebut-sebut adalah penambahan fitur USB yang kita kenal saat ini. 1999 Microsoft kembali merilis versi peningkatan berupa Windows98 Second Edition. Di versi ini terdapat fitur baru bernama Internet Connection Sharing, yang memungkinkan beberapa komputer di dalam LAN untuk berbagi koneksi internet ke sesama pengguna, yang nantinya mejadi cikal bakal Warnet. Kembalinya Steve Jobs juga menandai kembalinya persaingan yang ketat antara Microsoft dan Apple. Hingga 15 Tahun kemudian, Windows terus mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan versi Windowsnya, dari Windows ME, hingga WindowsXP yang populer, Gagalnya Vista merebut hati konsumen, Windows 7 yang sukses sampai pada akhirnya Windows 10, yang menyempurnakan semua fitur dari versi windows sebelumnya. Apple pun terus berkembang dengan Mac OSnya, Mac OS X dengan tampilan GUI-nya yang sangat menawan, yang kini sudah sampai di OS X El Capitain. Tak lupa dengan Linux dengan berbagai versinya, termasuk buatan Google Android dan Ubuntu. tampilan Windows 10 tampilan OS X el capitan Hingga sampai juga akhirnya pada masa kini, di mana sistem operasi komputer menjadi komponen penting dalam mengoperasikan komputer, yang membantu kebutuhan kita sehari-hari. Sistem operasi apakah yang anda pakai ketika sedang membaca artikel ini? Sekian dari saya, semoga artikel yang panjang ini bermanfaat bagi anda pembaca setia sekalian. Ada masukan? Saran? Kritik? Ide untuk artikel selanjutnya? Atau, adakah yang salah pada artikel ini? Tinggalkan komentar di bawah, ya! Sampai jumpa di artikel berikutnya ~ Salam Utak-atik! Bahan tulisan dan referensi International Programmer’s Day, Wikipedia
sistem operasi yang dikembangkan oleh ibm untuk komputer mainframe